RN - Jakarta masih rawan. Tingkat kerawanan mencapai 18,6 persen. Data itu diungkap Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.
HBH sapaan akrab Heru mengungkapkan, indeks kerawanan sosial di DKI Jakarta saat ini mencapai 18,6%. Dari hasil penelusuran wartawan, kerawanan di Jakarta meliputi begal, jambret dan geng motor.
Seperti diberitakan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah kejahatan di DKI Jakarta turun menjadi 20.370 kasus pada 2021 dibanding tahun sebelumnya sebanyak 21.311 kasus.
BERITA TERKAIT :Penurunan jumlah kejahatan tersebut mendorong berkurangnya jumlah orang yang berisiko terkena tindak kejahatan (crime rate). Tercatat, risiko tindak kejahatan berkurang menjadi 191 orang dari per 100.000 penduduk pada 2021 dari tahun sebelumnya yang mencapai 201 orang per 100.000 penduduk.
Crime rate ini menjadi salah satu indikator untuk mengukur tingkat kerawanan kejahatan di suatu kota tertentu pada waktu tertentu. Semakin tinggi angka crime rate ini mengindikasikan tingkat kerawanan kejahatan suatu wilayah semakin tinggi dan sebaliknya.
Jumlah kejahatan yang diselesaikan di Ibu Kota sebanyak 20.053 kasus atau 98,44% dari jumlah kasus kejahatan pada 2021. Kondisi ini menunjukkan kemampuan dan kinerja Kepolisian Polda Metro Jaya semakin membaik.
Dibandingkan dengan pada 2020, jumlah kejahatan yang diselesaikan mencapai 24.629 kasus atau 115,57% dari jumlah kejahatan. Ini menunjukkan bahwa penyelesaian kasus-kasus yang belum terselesaikan pada tahun sebelumnya mengalami peningkatan.
Keliling RW
Heru berharap dengan sinergitas antara Forkopimda dan para pengurus Rukun Warga (RW) hingga Rukun Tetangga (RT) bisa mengurangi tingkat kerawanan yang ada.
Hal tersebut disampaikan Heru Budi Hartono dalam kegiatan Guyub Ketua Rukun Warga se-Jakarta Selatan yang dilaksanakan di Boutique Ballroom, Jalan Mega Kuningan Barat, Kelurahan Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi, Kita Jakarta Selatan, Minggu (5/2/2023).
"Ciganjur adalah indeks kerawanan yang paling rendah, paling rendah artinya, tawurannya rendah, kriminalitasnya rendah, karena itu saya ucapkan selamat pak wali, dan tentunya ini harus diikuti oleh (wilayah) yang lainnya," ujar Heru Budi Hartono.
"Kalau secara global, secara makro, DKI Jakarta itu indeksnya potensi kerawanan sosialnya 18,9 persen. Kalau bagus itu 0," ungkap Heru Budi Hartono.
Ia berharap, agar seluruh jajaran Forkopimda bisa bersinergi dan berkolaborasi agar indeks kerawanan di DKI Jakarta bisa kembali turun.
"Harapan kami kepada Pak Pangdam, Pak Kapolda, dan jajarannya termasuk Pemda DKI. Ingin terus turun indeks IPKS (cek lagi) yang tadi saya sampaikan. Mudah-mudahan tahun ini 18, terus turun 16, terus turun," tambahnya.
Heru meminta kepada jajaran RW untuk bersama-sama dengan Pemda, kepolisian dan TNI menjaga wilayahnya masing-masing.
"Maka dari itu sekali lagi Pak RW saya titip wilayah. Dan hari ini aplaus untuk Pak para Ketua RW di hari Minggu memberikan kesempatan waktunya luar biasa," kata Heru.
Pj Gubernur DKI Jakarta mengaku akan terus berkeliling ke sejumlah wilayah di DKI Jakarta bersama Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jayakarta untuk melakukan pendekatan terhadap masyarakat dalam menjaga kamtibmas.
"Kami muter ya pak. Kami ke Rawamangun, terus kemarin di Jakbar. Memang hari ini adalah yang terbanyak. 579 RW-nya. Sekali lagi saya ingin menyampaikan. Ini banyak tapi tidak saya sampaikan. Kalau ada poin-poin tertentu silakan via Pak Wali," pungkasnya.