PDIP dan Demokrat
Belum Setor Nama Pimpinan, Taufik: Ketua RT Saja Diayak Dulu
RADAR NONSTOP - Hingga saat ini PDIP dan Partai Demokrat belum juga setor nama pimpinan dewan. Meski begitu, tidak akan mengganggu kinerja dewan dalam membahas APBD DKI Jakarta 2020.
Begitu dikatakan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik, di gedung DPRD DKI Jakarta, kemarin.
"Ngga masalah (pimpinan dewan belum lengkap), masih ada bulan Oktober, November, Desember untuk bahas APBD DKI 2020. Jadi bisa keburu, apalagi sebagai dewan baru lagi semangat-semangatnya, masih rajin," ujarnya.
BERITA TERKAIT :Dongkrak PAD, Anggota DPRD Kota Bekasi: Kepala OPD Harus Memastikan Kinerja Perangkatnya
Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi, Latu: Pakuwon Harus Beri Kompensasi Jalan
Sebagai informasi, hingga kini PDIP dan Demokrat belum menyetorkan nama pimpinan dewan. Tiga fraksi lainnya sudah menentukan pilihannya. Tiga fraksi tersebut yaitu Fraksi Gerindra kembali menunjuk M. Taufik sebagai pimpinan dewan, PKS memilih Suhaemi dan PAN memilih Zita Anjani.
Taufik menilai, hal yang lumrah apabila PDIP dan Demokrat hingga kini belum mengajukan nama pimpinan dewan. Namun dia mendesak agar kedua partai trrsebut segera menunjuk kadernya. "Wajar saja kalau belum ada nama. Memilih Ketua RT saja 'diayak' dulu, apalagi untuk Wakil Ketua dan Ketua DPRD DKI Jakarta," lanjut Taufik.
Meski hingga saat ini pimpinan dewan belum lengkap Taufik memastikan pembahasan APBD DKI tahun 2020 bisa selesai sesuai jadwal. Untuk itu Taufik mengusulkan agar APBD DKI lebih cepat selesai, rapat pembahasan dilakukan di tempat khusus. Hal itu supaya anggota dewan lebih fokus menyelesaikan rapat-rapat penyusunan APBD. "Bisa saja dibahas di lokasi lain, misalnya di puncak, Bogor, kan ada vila Jayaraya punya Pemda. Bahas di situ beberapa hari, anggota dewan kan ngga pulang-pulang biar cepat selesai," kata Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta tersebut.
Terkait pembentukan AKD (alat kelengkapan dewan) pada periode kali ini DPRD DKI Taufik menilai sejauh ini berjalan lebih cepat dibanding periode sebelumnya. Sebab pada periode kali ini tidak ada koalisi besar seperti periode sebelumnya.
"Pada periode sebelumnya ada koalisi merah putih, pembentukan AKD memakan waktu hingga tiga bulan. Periode sekarang, bulan ini juga bakal selesai. Karena dewan bekerjanya lebih smooth," pungkas bos DPD Partai Gerindra DKI Jakarta ini.
