RADAR NONSTOP - Monumen Nasional (Monas) juga dikenal Lapangan Ikada. Lokasi dimana warga Betawi menunjukkan dukungan untuk kemerdekaan Indonesia.
Begitu kata Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan saat membuka Lebaran Betawi di Monas, Minggu (21/7/2019). Menurutnya warga Betawi ingin menunjukkan bahwa kemerdekaan merupakan keinginan seluruh masyarakat, bukan hanya kelompok elite.
"Lapangan ini memang memiliki sejarah tersendiri," ujar Anies.
BERITA TERKAIT :Anies menyampaikan, pada 2019, Monas untuk pertama kalinya, digunakan pula untuk Lebaran Betawi, acara tahunan masyarakat Jakarta bersilaturahmi usai Idul Fitri. Hal itu semakin menegaskan Monas sebagai tempat di mana sejarah terjadi.
"Alhamdulillah, hari ini, kita yang hadir di tempat ini, menjadi saksi pertama kalinya Lebaran Betawi diselenggarakan di Monas," kata Anies.
Anies juga mengemukakan, warga Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta, sebagai kelompok yang spesial. Betawi termasuk kelompok masyarakat pribumi pertama yang menunjukkan dukungan mereka untuk berdirinya Indonesia.
"Saat itu dibilang kemerdekaan itu bukan keinginan rakyat, dan apa yang terjadi? Masyarakat Betawi berbondong-bondong datang ke lapangan ini," tutur Anies.
Namun sayangnya, Lebaran Betawi agak tercoreng isu tidak sedap. Pedagang kecil yang ingin ikut memeriahkan Lebaran Betawi dikenai tarif lapak dari Rp500 hingga Rp800 ribu. Sehingga 3 pedagang kecil yang tak sanggup bayar diusir dari arena Lebaran Betawi tersebut.