Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

KPU Gelar Simulasi Rekapitulasi Tingkat Nasional, Sinyalnya Bakal Molor

RN/CR | Rabu, 01 Mei 2019
KPU Gelar Simulasi Rekapitulasi Tingkat Nasional, Sinyalnya Bakal Molor
Suasana simulasi rapat pleno rekapitulasi tingkat nasional di Kantor KPU -Net
-

RADAR NONSTOP - Komisi Pemilihan Umum (KPU) gelar simulasi atau penggambaran tentang proses rekapitulasi tingkat nasional, Rabu (1/5/2019).

Pelaksanaan simulasi rekapitulasi ini dilangsungkan di di ruang rapat pleno rekapitulasi lantai 2 kantor Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat. 

Ketua KPU RI Arief Budiman yang memimpin proses simulasi menjelaskan proses rekapitulasi nasional. Namun Ia belum memastikan kapan rekapitulasi bakal digelar.

BERITA TERKAIT :
Butuh 618.968 KTP Jakarta, Calon Gubernur Independen Cuma Buang Duit  
PPP Jadi Parpol Gurem Makin Nyata, Alibi Migrasi Suara Saat Sidang MK Gak Terbukti 

“Bagaimana menerima berkas, bagaimana mengecek berkas, kemudian bagaimana merekap berkas, merekap isi dari dokumen yang disampaikan ke kita, merekap jumlah pemilih, merekap jumlah surat suara mereka (peserta pemilu), jumlah prolehan suara sah dan seterusnya," katanya.

Rencananya, simulasi ini akan dibuat semirip mungkin seperti proses rekapitulasi aslinya. Bahkan tidak menutup kemungkinan seluruh proses tahapan rekapitulasi akan berlangsung hingga besok hari.

"Rencananya sampai jam 10 malam. Kemudian kita break. Terus pagi kita mulai lagi. Mungkin kita rencanakan jam 8 (pagi). Tapi nanti bisa kita sesuaikan ya, tergantung perkembangan pada saat rekap nanti. Secara umum itu rekap hasil pemilu dalam dan luar negeri," katanya.

Arief juga sempat menyinggung perihal rencananya yang memulai proses rekapitulasi pada 4 Mei 2019 mendatang. Namun karena rekap tingkat kabupaten/kota dan provinsi masih berjalan, dipastikan suara yang akan direkap terlebih dahulu adalah hasil pemungutan suara di luar negeri.

“Kemungkinan kita akan melakukan rekap hasil pemungutan suara dari luar negeri terlebih dahulu," tukasnya.