RADAR NONSTOP - Dzolim dan laknat, mungkin kata - kata ini belum cukup untuk menggambarkan petugas KPU yang melakukan entri data. Pasalnya, kesalahan yang sama terus dilakukan berulang - ulang.
Suara Prabowo - Sandi terus menerus disunat dan 01 Jokowi - Amin diglembungkan sebanyak - banyaknya. Padahal, publik saat ini bukanlah penguin yang bisa dengan mudah dibohongi. Rakyat Indonesia saat ini sudah cerdas dan ogah dipimpin oleh pemimpin yang dihasilkan dari proses curang.
Kali ini, penyunatan terhadap suara Prabowo - Sandi dilakukan di TPS 30 Depok. Perolehan suara 02 dalam C1 148, Jokowi - Amin 63 suara. Tapi di web KPU 01 tertulis 211 suara, sedangkan 02 dikasih hanya 3 suara.
BERITA TERKAIT :Kasus ini terungkap setelah adanya laporan dari warga bernama Muhammad Haswan M Evandirita yang menyebut melalui akun twitter @HaswanEvan. Pemilu 2019 khususnya pemilihan presidennya memang tengah mendapat sorotan publik secara luas.
Mereka menduga banyak kecurangan yang terjadi. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi sendiri sudah menemukan 1.261 laporan kecurangan pada Pemilu 2019.
Sebelumnya, mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Said Didu, mengatakan bahwa pemilihan umum 2019 sarat dengan kecurangan yang terstruktur, sistematik, dan masif mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan perhitungan suara. Dia pun mengkritik sikap Presiden Jokowi yang diam seribu bahasa.
Said Didu juga menyebutkan bahwa banyak surat suara yang tidak dikirim di seluruh Indonesia oleh Komisi Pemilihan Umum. Dari informasi yang dia dapatkan, sebanyak 6,7 juta suara tidak terkirim.