RADAR NONSTOP - Cuitan akun twitter @Opposite6890 yang menyebutkan pabrik hoax terbesar di Indonesia ada di Mabes Polri membuat geger jagat medsos.
Tak hanya itu @Opposite6890 juga mengungkap bahwa Kepolisian Negara Republik Indonesia terlibat aktif mengerahkan buzzer untuk mendukung salah satu pasangan capres dan cawapres dalam Pilpres 2019.
@Opposite menemukan bahwa kepolisian mengerahkan ratusan anggota untuk menjadi tim buzzer mulai dari Polres sampai Mabes Polri, bahkan membentuk 100 polisi buzzer di setiap Polres.
BERITA TERKAIT :Dalam pelacakan akun @Opposite6890, seperti diikuti radarnonstop.co, Jumat 8 Maret 2019, ditemukan jaringan buzzer polisi se-Indonesia saling mengikuti (follow) di media sosial, yakni di Twitter, Instagram dan Facebook. Akun yang mengorganisir ini bernama @AlumniShambar.
Akun ini dalam penelusuran cuma mengikuti satu akun saja, yakni akun resmi Presiden Joko Widodo. Akun @Opposite6890 membongkar bahwa ratusan buzzer polisi ini menggunakan aplikasi Sambhar dalam penyebaran pesan dan koordinasi.
Dalam investigasinya, berkas paket aplikasi Android (APK) aplikasi tersebut ternyata dilacak beralamat pada IP milik Mabes Polri. Anehnya, begitu narasi buzzer ini terbongkar, akun @AlumniShambar langsung lenyap dan jejaknya menghilang dari dunia maya.
Dalam penelusuran akun tersebut sudah tak tersedia di media sosial dari Twitter sampai Instagram. Malahan, penyelidikan akun @Opposite6890, ditemukan akun @AlumniShambar berubah menjadi @demodulatoroid. Akun @Opposite6890 mengungkapkan, APK Sambhar hanya bisa diunduh dari website mysambhar.com.