RADAR NONSTOP - Jari 98 menyuruh Wakil Ketua Umun Partai Gerindra, Fadli Zon, ngaca. Jangan cuma bisa koar - koar dan tulis status di Medsos (media sosial).
Demikian dikatakan Ketua Presidium Jari 98, Willy Prakarsa menanggapi pernyataan Fadli Zon yang mengatakan program - program yang dicetuskan Capres 01 Joko Widodo bak jurus mabok.
“Jokowi telah membuat banyak membuat terobosan dan telah dirasakan rakyat. Mulai dari program sertifikat tanah gratis, pembangunan infrastruktur hingga BBM satu harga di tanah Papua,” jelas Willy.
BERITA TERKAIT :"Sedangkan Fadli Zon? apa yang sudah dikerjakan? hanya banyak berbicara dan mengkritik tanpa menunjukkan kinerjanya ke rakyat Indonesia, dan paling rajin update status di medsos,” kata Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia 98 (Jari 98) Willy Prakarsa, Selasa (26/2/2019).
Tak hanya Fadli Zon, orang - orang di lingkaran 02 (Prabowo - Sandi) sikap dan akhlaknya tidak jauh beda. Suka membuat heboh tapi tidak jelas, merasa paling benar sendiri dan menilai orang lain selalu di posisi salah. Seperti puisi Neno Warisman yang banyak menuai kontroversi.
"Justru yang sering gunakan jurus dewa mabok itu oknum pendukung Prabowo. Diprediksi Prabowo bakalan ditinggal para pendukungnya," ucap Willy.
Tidak hanya itu, sikap tiga emak-emak yang diduga melakukan kampanye hitam terhadap pasangan Jokowi-Maruf di kawasan Karawang semakin membuat publik marah. Lantaran ibu-ibu itu berusaha menarik simpati masyarakat kepada Prabowo-Sandi bukan dengan cara beradab namun mengunakan fitnah.
"Seringkali bikin blunder. Hal itu seringkali dilakukan seolah mengeluarkan jurus-jurus dewa maboknyan. Patut diduga para pendukungnya semakin stres. Saya yakin prabowo kalah," tutup Willy, pendukung Jokowi ini.
Diketahui, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon sebelumnya menyebutkan janji kampanye Jokowi yang akan kembali menerbitkan kartu adalah jurus mabok.
Fadli menyebutkan Jokowi dan tim suksesnya sudah kehabisan ide dalam berkampanye. Sehingga, janji kartu pun kembali dipakai.