RN - Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI) 98, Willy Prakarsa mengucapkan Syukur Alhamdulillah kepada para demonstran yang persoalkan ijazah mantan Presiden RI ke-7, Joko Widodo.
“Mereka kondisi fisiknya sehat tapi jiwanya sakit. Sebagai bangsa Indonesia kita boleh berbangga dan berbesar hati, demokrasi berjalan lancar Aman, Nyaman dan Damai,” ujar Willy.
Dikatakannya, demokrasi di Indonesia termasuk unik kendati penuh dinamika, para demonstran yang persoalkan Ijazah Pak Jokowi berbondong-bondong geruduk kediaman Pak Jokowi hanya untuk silaturahmi halal bi halal usai lebaran.
BERITA TERKAIT :“Namun isi kemasannya buat menutupi rasa malu pakai cara pertanyakan soal keaslian ijazah? ini yang saya maksud kondisi fisik jasmaninya sehat tetapi jiwanya yang sakit,” jelas Willy.
Willy menambahkan, kalau mereka oknum-oknum demonstran yang datang ke acara halal bi halal kediaman Pak Jokowi, harusnya diskusikan bersama soal 'TEMPO' yang serang dan tuding Waket DPR RI terkait 'JUDOL' di Kamboja mengingat di dalamnya ada Hidden Politik Goerge Soros yang bikin Ekonomi Nasional lumpuh.
“Di situ harusnya bangkit semangat nasionalisme mereka!! atau bahas dan diskusikan kenaikan tarif jalan tol, Bagaimana caranya jalan Tol itu Gratis buat rakyat bukan sebaliknya menaikan tarif dari Toll itu sendiri. Selama ini belum ada yang perjuangkan soal jalan toll agar gratis, kalau di luar negeri katanya gratis setelah lunas semua utang-utang pembuatan jalan toll,” beber Willy.
Lebih lanjut Willy mengatakan, dirinya tidak habis pikir buat mereka oknum-oknum demonstran yang otaknya Koplak cuma sebatas pertanyakan ijazah orang lain.
“Sebagai pendukung Pak Jokowi, Saya cuma ingin mengucapkan Terimakasih kepada oknum-oknum para demonstran tersebut. Kalau mereka masih mengupayakan waktu, tenaga, pikiran dan materi hanya untuk menjenguk Pak Jokowi, memang Pak Jokowi itu orang terbaik yang dimiliki oleh Negeri tercinta ini,” pungkas Willy Prakarsa.