RN - Isu Pro Jokowi (Projo) bikin partai kembali mencuat. Adalah Budi Arie Setiadi yang kabarnya sudah menyiapkan perangkat untuk Projo.
Muni sapaan akrab Budi Arie mengatakan perubahan status organisasi itu tidak bisa diputuskan oleh elite relawan saja. Mantan Menteri Koperasi itu keputusan belum diambil.
Hal itu disampaikan Budi Arie usai menemui Jokowi di kediaman Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Jumat (24/10).
BERITA TERKAIT :"Oh, tunggu saja nanti keputusan banyak orang," kata Budi Arie.
Projo sendiri rencananya menggelar Kongres Ketiga 1 - 2 November 2025. Budi Arie mengaku bertemu Jokowi untuk menyampaikan undangan sekaligus meminta arahan.
"Pak Jokowi sebagai Ketua Dewan Pembina Projo kami minta untuk hadir dan membuka Kongres Ketiga Projo," kata dia.
Sekjen Projo, Handoko menambahkan dalam kongres tersebut, Projo akan menentukan arah organisasi untuk lima tahun mendatang.
"Jadi (kongres ini) forum tertinggi di organisasi. Semua keputusan itu adalah kewenangan dari kongres," kata Handoko.
Isu perubahan Projo menjadi partai politik mulai berembus tak lama setelah Pemilu 2024 selesai.
Saat itu, Jokowi mengaku sedang menimbang-nimbang beberapa opsi. Bergabung dengan partai yang ada, mendirikan partai baru, atau tetap berada di luar struktur partai politik.
Meski terang-terangan mendukung Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pimpinan anaknya, Kaesang Pangarep, Jokowi hingga saat ini belum masuk dalam struktur kepengurusan PSI.
Ayah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang juga mertua Gubernur Sumut Bobby Nasution itu juga belum memutuskan untuk mentransformasi organ-organ relawan pendukungnya menjadi partai baru.