RN - Survei soal kinerja para menteri Kabinet Merah Putih bentukan Prabowo Subainto muncul. Menteri-menteri tersebut dinilai berkinerja buruk.
Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi dinyatakan bernilai rapor merah.
Hal ini terungkap dari hasil survei terbaru Indonesia Political Opinion (IPO). Survei tersebut terkait Persepsi Publik atas Optimisme dan Kinerja Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
BERITA TERKAIT :Dalam hasil survei IPO, 52 persen masyarakat menunjukkan perlu untuk melakukan pergantian terhadap sejumlah menteri/pejabat setingkat menteri.
Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah menuturkan, Menteri Pigai menjadi menteri yang paling layak diganti dengan 43,9 persen, diikuti Budi Arie 35,8 persen, Hasan Nasbi 15,2 persen, Wakil Menteri Pendidikan, Sains, dan Teknologi Stella Christie 11,8 persen, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni 7,5 persen, hingga Menteri Ketenagakerjaan Yassierli 4,8 persen.
"48 persen lainnya menilai tidak perlu adanya pergantian (menteri)," kata Dedi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (31/5/2025).
Di sisi lain, Menteri BUMN Erick Thohir menjadi menteri dengan kerja paling baik sebesar 12,5 persen, diikuti dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani 11,2 persen, Menko Pangan Zulkifli Hasan 8,1 persen, Menteri Agama Nasaruddin Umar 6,5 persen, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman 6,2 persen hingga Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono sebesar 5,7 persen.
"Menteri dalam persepsi berkinerja paling baik masih didominasi oleh pejabat lama, tokoh dengan anggapan bekerja paling baik adalah Menteri BUMN Erick Thohir 12.5 persen, Menteri Keuangan Sri Mulyani 11.2 persen, pada posisi ketiga ada Menko Pangan Zulkifli Hasan 8.1 persen," kata Dedi.
Metode survei memiliki pengukuran kesalahan (Margin of Error) 2.90 persen, dengan tingkat akurasi data 95 persen. Setting pengambilan sampel menggunakan teknik stratified multistage random sampling (SMRS), atau pengambilan sampel bertingkat.
Representasi sample berjumlah 1200 responden yang tersebar proporsional. Dengan teknik tersebut memungkinkan setiap anggota populasi (responden) mempunyai peluang yang sama untuk dipilih atau tidak dipilih menjadi responden.