RN - Kehadiran Bus Transjabodetabek rute baru, B41 dari Vida Bekasi hingga Cawang, Jakarta Timur mendapat tanggapan positif. DPRD Kota Bekasi menilai kehadiran busway bisa mendukung aktivitas warga.
Keberadaan sejumlah rute transjabodetabek dinilai mendukung aktivitas masyarakat Kota Bekasi yang bekerja diwilayah Jakarta, terutama dalam akses mobilitas. Selain itu, juga membantu mengurangi beban biaya transportasi bagi masyarakat yang harus berpindah-pindah angkutan umum.
“Warga Bekasi setiap hari berangkat kerja ke Jakarta, mereka butuh transportasi yang cepat, nyaman, dan tepat waktu, kalau ingin masyarakat beralih ke transportasi publik, maka pemerintah harus hadir memberikan fasilitas yang prioritas, termasuk di jalan tol,” kata Wakil Ketua III DPRD Kota Bekasi Puspa Yani, Kemarin.
BERITA TERKAIT :Untuk itu, ia mendorong Pemerintah Kota Bekasi menyediakan fasilitas pendukung untuk mengembangkan jalur lalu lintas yang dilintasi oleh bus tersebut.
“Penambahan rute bus milik Pemerintah Provinsi Jakarta ini bisa membantu masyarakat untuk beralih ke transportasi publik, sehingga laju mobilitas trayek bus ini berjalan lancar. Wali Kota Bekasi perlu mempertimbangkan membuat jalur khusus untuk melintasnya bus,” jelsnya.
“Kota Bekasi kini menikmati transportasi modern yang tentu ramah lingkungan, dan ada satu efisiensi perjalanan, ini bagian dari perkembangan ekonomi,” tambahnya.
Pendidikan Karakter
Gebrakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dengan mengirimkan siswa bermasalah ke barak militer mendapat beragam tanggapan. Ada yang menolak, namun tak sedikit yang mendukung kebijakan tersebut.
Salah satunya seperti Wakil Ketua III DPRD Kota Bekasi Puspa Yani. Dia mengaku mendukung kebijakan gubernur yang mengirim anak-anak bermasalah dikirim ke Barak Militer untuk menjalani pendidikan karakter.
“Di sana bukan mendapatkan siksaan, tapi justru pendidikan. Siswa juga terlihat bahagia selama menjalani pendidikan di sana. Saya pribadi sangat mendukung kebijakan tersebut,” kata Puspa Yani.
Dia menilai, banyak penyebab yang menjadikan anak bermasalah. Misalnya kurangnya perhatian dalam keluarga serta pengaruh lingkungan tempat dia tinggal atau lingkungan anak bermain.
“Banyak faktor mereka bisa menjadi seperti itu. Maka dari itu harus dibenahi agar tidak semakin parah kondisi nya,” imbuhnya.
Menurut puspa Yani, dengan memasukkan siswa bermasalah ke barak militer, maka semuanya akan terdata terutama penyebab mereka menjadi nakal.
“Jika sudah didata, kita dapat lebih tahu anak-anak tersebut berasal dari mana, sehingga sangat mudah didekati secara emosional dan diberi arahan agar begitu keluar dari barak menjadi anak yang penuh percaya diri,” tandasnya.(ADV/IKL/DPRD)