Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Titiek Soeharto Bisa Marah Juga, Kepala Bapanas Arief Kena Semprot Soal Beras

RN/NS | Kamis, 04 September 2025
Titiek Soeharto Bisa Marah Juga, Kepala Bapanas Arief Kena Semprot Soal Beras
Titiek Soeharto bersama Prabowo.
-

RN - Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto bisa marah juga. Istri Prabowo Subianto ini biasanya dikenal pendiam dan murah senyum.

Titiek memarahi Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi terkait sengkarut masalah beras.

Ia meminta Arief tak cuma memberikan saran, tetapi juga menggunakan kewenangannya sebagai bos Bapanas untuk segera mengeluarkan stok beras pemerintah dari gudang Bulog.

"Saya sudah berulang kali, dari Februari (2025) mengatakan bahwa stok beras yang ada di Bulog itu harus berputar. Jangan disimpan (di gudang), apalagi disimpan sampai lebih dari satu tahun," ucapnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Bapanas di Komisi IV DPR RI di Jakarta Pusat, Kamis (4/9).

Ia mengatakan beras yang tidak disalurkan ke masyarakat justru bakal merugikan negara. Hitungan Titiek, untuk 100 ribu ton beras yang terbuang bakal membuat negara rugi Rp1,2 triliun.

Oleh karena itu, Titiek Soeharto mendesak Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi untuk segera mengguyur stok beras Perum Bulog ke pasar.

"Jadi, tolong ini dikoordinasikan supaya janganlah kita nyimpan-nyimpan (nimbun) stok hanya untuk supaya kita bisa punya cadangan beras yang besar tahun ini. Bapak jangan bilang mengusulkan-mengusulkan, bapak punya wewenang untuk itu!" jelasnya.

"Baik bu, dilaksanakan," timpal Arief.

Badan Pangan Nasional memaparkan cadangan beras di Bulog per 3 September 2025 mencapai 3,95 juta ton. Itu terdiri dari cadangan beras pemerintah (CBP) 3,94 juta ton dan stok komersial sebesar 15 ribu ton.

Arief mengakui memang ada kendala dalam penyaluran beras Bulog ke pasar. Itu selaras dengan keluhan anggota Komisi IV DPR RI, di mana masyarakat menginformasikan harga beras mahal imbas stok di pasar sedikit.

Berdasarkan data Bapanas, penyaluran beras Bulog pada tahun ini bahkan menjadi yang terendah. Beras dari gudang pemerintah itu baru tersalurkan 0,7 juta ton per 12 Agustus 2025.

"Hari ini kalau bapak (anggota DPR RI) sampaikan, 'Kok harganya naik?'. Sekarang yang kita dorong adalah penyaluran beras Bulog, ini harus dipercepat oleh kita semua," tuturnya.

BERITA TERKAIT :
BUMD DKI Ngaco Dan Masalah, Dari PAM Jaya, Pasar Jaya, Food Station Hingga Jakpro
DPRD DKI Jangan Ngibul, Pendemo Desak Potong Tunjangan Mewah & Audit BUMD