RN - Sahabat Yatim merayakan milad ke-16 pada Senin, 1 September 2025 di Sabana Plus Pamulang, Tangerang Selatan.
Perayaan ini mengusung tema “Infinity Value: Cinta dan Kepedulian Tanpa Batas untuk Kemanusiaan” sebagai wujud komitmen dalam mendampingi anak-anak yatim dan dhuafa.
Acara berlangsung meriah dengan kehadiran pengurus, relawan, selebriti, mitra, serta sejumlah tamu undangan yang memberikan doa dan dukungan.
BERITA TERKAIT :Direktur Utama Infinity Journey Endless Impact, Bobby Satria, menyampaikan refleksi mendalam terkait perjalanan panjang Sahabat Yatim. Menurutnya, 1 September menjadi momen bersejarah sejak berdirinya lembaga ini pada 2009.
Kini, setelah 16 tahun berjalan, Sahabat Yatim telah melalui perjalanan penuh tantangan sekaligus keberkahan.
“Hari ini, tepat tanggal 1 September, merupakan hari milad Sahabat Yatim Indonesia. Alhamdulillah, sejak berdiri pada 1 September 2009, lembaga ini kini genap berusia 16 tahun. Sebuah perjalanan panjang yang penuh cerita, penuh tantangan, sekaligus penuh keberkahan,” ujar Bobby.
Ia menjelaskan bahwa tema besar Infinity Value lahir dari tekad memperluas peran Sahabat Yatim. Dari semula dikenal sebagai lembaga sosial terbatas, kini Sahabat Yatim bergerak lebih jauh untuk menghadirkan kebermanfaatan tanpa batas. Bobby menegaskan, di usia ke-16, lembaga ini dituntut semakin mampu memberikan manfaat luas bagi masyarakat.
“Pada milad ke-16 ini, kami mengusung tema besar mengenai infinity values atau nilai-nilai tanpa batas. Ide ini lahir dari tekad untuk memperluas peran Sahabat Yatim. Harapannya, di usia ke-16 ini, Sahabat Yatim semakin mampu memberikan manfaat luas bagi masyarakat tanpa mengenal batas,” jelasnya.
Bobby juga menekankan pentingnya dukungan semua pihak, mulai dari relawan hingga mitra. Visi besar Sahabat Yatim diarahkan menuju 2045, sejalan dengan cita-cita Indonesia Emas. Ia berharap lembaga ini terus memberdayakan anak-anak yatim dan dhuafa agar menjadi solusi masa depan bangsa.
“Tentu saja, semua ini tidak lepas dari dukungan sahabat-sahabat kami. Kami berharap dukungan ini terus mengalir agar Sahabat Yatim siap mengemban misi besar, yaitu memberdayakan anak yatim dan dhuafa untuk menjadi solusi masa depan bangsa Indonesia. Visi ini kami arahkan menuju 2045, seiring dengan cita-cita besar Indonesia Emas,” tambahnya.
Bobby mengingatkan bahwa kiprah Sahabat Yatim dimulai dari sebuah asrama kecil di kawasan Raya Bintaro pada 2012. Kini, lembaga ini sudah memiliki 27 asrama yang tersebar di 15 provinsi. Banyak anak asuh yang berhasil tumbuh dengan baik, bahkan ada yang menempuh pendidikan hingga jenjang S2 dan berkontribusi di masyarakat.
“Sejak 2012, Sahabat Yatim memulai kiprahnya dengan sebuah asrama kecil di kawasan Raya Bintaro. Kini, Alhamdulillah, kami sudah memiliki 27 asrama yang tersebar di 15 provinsi di seluruh Indonesia. Anak-anak asuh kami pun tumbuh dengan baik, ada yang sudah menempuh kuliah di universitas ternama, bahkan ada yang berhasil meraih gelar S2,” ungkapnya.
Ia menambahkan, perjalanan 16 tahun Sahabat Yatim tidak selalu mulus. Ada masa sulit, ada tantangan, ada ujian, tetapi juga ada nikmat dan keberhasilan. Semua itu, menurut Bobby, semakin menguatkan tekad untuk menjadikan pengasuhan anak yatim sebagai amanah yang terus dijaga.
“Perjalanan ini tentu tidak selalu mulus.
Ada masa sulit, ada tantangan, ada ujian, tetapi ada pula nikmat dan keberhasilan. Semua itu membuat kami semakin yakin bahwa mendampingi anak-anak asuh adalah amanah yang tidak boleh berhenti,” tutur Bobby.
Sementara itu, Dirut Pendistribusian dan Pendayagunaan Sahabat Yatim, Endang Sutisna, menegaskan bahwa program pengasuhan menjadi fondasi utama organisasi. Menurutnya, setiap anak yatim maupun dhuafa yang direkrut akan mendapatkan pendampingan penuh, mulai dari pendidikan, kesehatan, sandang, hingga papan.
“Pola pengasuhan kami dimulai dengan merekrut anak-anak yatim dan dhuafa untuk diasuh dan dibina. Kami memastikan mereka terpenuhi kebutuhan dasarnya, mulai dari makanan, pendidikan, kesehatan, hingga tempat tinggal,” ujar Endang.
Ia menambahkan, proses rekrutmen anak sebagian besar melalui rekomendasi dari Dinas Sosial. Dengan cara itu, anak-anak terlantar dapat diarahkan ke asrama Sahabat Yatim sehingga pola pengasuhan berjalan lebih terarah. Selain itu, para kepala asrama juga diberikan pelatihan dan sertifikasi agar lebih profesional dalam menjalankan tugas.
“Biasanya anak-anak yang terlantar direkomendasikan oleh Dinas Sosial ke asrama kami. Dari sana, mereka mendapatkan pendampingan penuh agar kualitas hidupnya lebih baik,” tambah Endang.
Kemeriahan acara semakin lengkap dengan kehadiran selebriti Ricky Harun. Ia menyampaikan apresiasinya terhadap kiprah Sahabat Yatim selama 16 tahun. Menurutnya, tema Infinity Value sangat tepat karena kepedulian kepada sesama memang tidak boleh ada batasnya.
“Alhamdulillah, saya bisa hadir di milad Sahabat Yatim yang ke-16 ini. Tema Infinity Value mengingatkan kita bahwa kepedulian kepada sesama tidak boleh ada batasnya,” ujar Ricky, aktor yang dikenal lewat sinetron Ganteng-Ganteng Serigala.
Ricky berharap Sahabat Yatim dapat memperluas jangkauan manfaat, khususnya bagi masyarakat pelosok yang masih hidup dalam keterbatasan. Ia menyinggung pengalamannya saat berkunjung ke Anyer, di mana kondisi warga di pinggiran masih jauh dari kata layak meski pusat kota tampak ramai.
“Harapan saya, Sahabat Yatim bisa menjangkau lebih luas lagi. Karena di pelosok masih banyak saudara kita yang membutuhkan bantuan,” pungkasnya.
Perayaan ini menjadi momentum refleksi perjalanan panjang Sahabat Yatim yang telah berdiri sejak 2009. Melalui tema Infinity Value, lembaga ini berkomitmen memperluas program, menghadirkan lebih banyak manfaat, dan terus menumbuhkan semangat kepedulian di tengah masyarakat.
Harapannya, Sahabat Yatim tetap menjadi jembatan kebaikan bagi anak-anak yatim, dhuafa, serta komunitas yang membutuhkan uluran tangan.