Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Desak Benahi Kali Ciliwung Hadang Banjir Jakarta, Jokowi Berasa Masih Presiden? 

RN/NS | Jumat, 07 Maret 2025
Desak Benahi Kali Ciliwung Hadang Banjir Jakarta, Jokowi Berasa Masih Presiden? 
Jokowi saat pulang ke Solo.
-

RN - Banjir besar di Jakarta akibat luapan air dari Bogor, Jawa Barat dinilai akibat Kali Ciliwung tidak mampu menampung air. Lucunya, Jokowi meminta agar Pemprov Jakarta menormalisasi Sungai Ciliwung.

Presiden ke-7 RI ini menyebut jika normalisasi dilanjutkan maka dapat meminimalisasi potensi banjir. "Yang kita harus tahu, di Jakarta dilewati 13 sungai, bukan hanya Ciliwung, ada Pesanggrahan, Cipinang, dan lain-lain," katanya di Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (6/3/2025).

Jokowi yang menjabat Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2014 dan ikut Pilpres tersebut mengatakan, saat ini, sudah dibuat bendungan sungai terbesar yakni Ciliwung, tepatnya dibangun di Kabupaten Bogor. Setidaknya, dengan adanya dua bendungan bisa meminimalkan potensi banjir di Jakarta yang merupakan hilir Ciliwung.

BERITA TERKAIT :
Banjir Rob Ancam Jakarta, Pram Doel Siap-Siap Kaum Nyinyir Usil Main Bully
Pram-Doel Ogah Pakai Gaya Ahok, Gusur Pemukiman Kali Ciliwung Tanpa Bentrok

"Di situ ada Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi. Ini waduk kering untuk menahan air, tapi kalau air makin banyak ya tidak menampung, mau nggak mau air harus ke luar," kata Jokowi.

Oleh karena itu, ia meminta agar normalisasi Sungai Ciliwung dapat dilanjutkan. "Sungai Ciliwung yang tinggal 16 kilometer ya itu memang harus dilanjutkan agar bisa mengurangi. Setelah Ciliwung rampung ada 12 sungai lain yang perlu dinormalisasi," ucap Jokowi.

Menurut dia, risiko banjir tersebut tidak hanya dari air hujan tetapi juga karena meluapnya air laut. "Masih lagi air dari laut yang naik tiap tahun 8-13 cm sehingga diperkirakan di satelitnya NASA tahun 2050-an sepertiga Jakarta bisa kena banjir dari laut juga yang dari atas," kata Jokowi.

Disinggung soal rencana pemerintah pusat membangun giant sea wall atau tanggul laut raksasa, Jokowi mendorong perlu segera dilakukan. "Itu jadi program pemerintah Pak Prabowo, sangat urgent dilakukan," ujar Jokowi.

Sementara warga korban banjir di Jakarta menuding kalau Jokowi cuma omon-omon. "Dulu dia gubernur kabur jadi Presiden. Pas jadi Presiden dua periode, dia tidak juga bergerak memenuhi janjinya saat pilkada untuk menuntaskan banjir," keluh Rido warga Kampung Melayu, Jaktim, Kamis (6/3). 

"Jokowi ini berasa masih menjadi Presiden. Dulu ke mana aja om," tuding Arif warga Cengkareng, Jakarta Barat. 

Bahkan, sodetan Ciliwung di Jalan Otista, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, dicibir warga. Saat peresmian, Jokowi memuji-muji mega proyek tersebut. 

Warga mencibir menyusul banjir di Jalan Kebon Pala II, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (2/3). "Proyek mubazir, cuma dapat pujian Jokowi tapi gak jelas," keluh warga setempat.

"Saya bingung, sodetan di Otista ini tak ada fungsinya atau gimana, katanya udah jadi," kata warga RT 12/RW 04, Kebon Pala II, Jakarta Timur, Selasa (4/3).

Menurut Andi, seharusnya dengan adanya sodetan Ciliwung, air banjir kiriman bisa dialirkan ke Banjir Kanal Timur (BKT).

"Sodetan itu dibuangnya (air) harusnya ke BKT, kalau BKT lebih besar areanya. Mengapa harus banjir lagi di sini jika sudah dibuat sodetan? Kalau udah berfungsi, mengapa di sini masih tinggi terus, airnya," ujar bapak dua anak ini.

Hal serupa dikatakan Ketua RT 10/RW 04, Jalan Kebon Pala II, Jakarta Timur, Rukimah (53) mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bisa lebih membenahi dan membuktikan bahwa Kali Ciliwung merupakan upaya yang efektif dalam mengantisipasi banjir di wilayah Jakarta.

"Harapan kami sebagai warga yang terdampak banjir mohon ditindaklanjuti upaya banjir ini, dinormalisasi lagi. Lanjutin lagi sampai Manggarai, karena normalisasi yang belum maksimal ini, kalau dari atas intensitas hujan di Bogor tinggi, jadi dampak ke sini," kata Rukimah.

Sebelumnya, rumah di Jalan Kebon Pala II, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur dilanda banjir mencapai satu sampai dua meter pada Selasa pagi akibat sungai Ciliwung meluap.

Seperti diberitakan, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Sodetan Ciliwung yang telah ia gagas sejak menjabat Gubernur DKI Jakarta pada 2012 silam untuk menangani banjir di ibu kota negara Indonesia tersebut.

Sodetan Ciliwung mulai dibangun pada 2013. Proyek itu dicanangkan setelah Jakarta diterpa banjir beberapa waktu usai Jokowi menjabat Gubernur DKI.

Dia kemudian mengusulkan pembangunan dua terowongan berdiameter 3,5 sepanjang 1.268 meter. Terowongan itu berfungsi mengalirkan sebagian debit banjir Sungai Ciliwung menuju KBT dan Kali Cipinang.

Jokowi dalam pidatonya menyebut proyek ini dikerjakan selama hampir 11 tahun dan menghabiskan anggaran hingga Rp1,150 triliun.

"Urusan Sodetan Ciliwung ini sudah bertahun-tahun, sudah hampir 11 tahun, dan hari ini Alhamdulillah selesai," ungkap Jokowi dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (31/7/2023).

Sodetan Kali Ciliwung memiliki panjang 1,2 kilometer, terdiri dari dua terowongan pipa dengan diameter 3,5 meter. Terusan buatan ini berfungsi untuk mengalirkan air menuju Kanal Banjir Timur (KBT) dan Kali Cipinang.