Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Banjir Kemang

Kali Krukut Dilebarin, Penlok Terbit Bakal Munculkan Para Mafia Tanah 

RN/NS | Sabtu, 08 November 2025
Kali Krukut Dilebarin, Penlok Terbit Bakal Munculkan Para Mafia Tanah 
Kali Krukut, Jaksel.
-

RN - Gubernur Jakarta Pramono Anung akan melakukan normalisasi Kali Krukut, Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Normalisasi dilakukan sepanjang 1,3 kilometer (1,3 km), tahun 2026.

Untuk awal, Pramono sudah meminta Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum untuk menerbitkan penlok atau peta lokasi.

"Saya sudah menyampaikan kepada Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI untuk segera mematangkan tempat ini 1,3 km. Kita akan lakukan normalisasi," ujar Pramono Jakarta, Jumat (7/11/2025).

BERITA TERKAIT :
Agar Jakarta Gak Banjir, Begini Cara Pramono Hadang Hujan Deras Badai

Menurut Pramono, normalisasi dilakukan dengan pelebaran badan sungai, dan pada tahap awal akan dilakukan penetapan lokasi (penlok) dan pembebasan lahan yang terdampak.

"Sungai-sungai di Jakarta itu dalam koordinasi Kementerian PUPR. Tapi pelaksanaan di lapangannya kan menjadi tanggung jawab pemerintah Jakarta. Kami tidak bisa menunggu sampai dengan Kementerian PUPR melakukan normalisasi," tutur dia.

Pramono menerangkan, normalisasi Kali Krukut perlu dilakukan lantaran kali tersebut selalu berkontribusi pada terjadinya banjir pada wilayah-wilayah sekitarnya seperti Kemang Village dan kawasan sekitar lainnya.

"Kalau tidak dilakukan (normalisasi), apapun yang kita buat misalnya dengan menggali dan mengeruk dan sebagainya tidak cukup. Kalau di sini (kawasan dekat Kali Krukut) banjir, maka Kemang Village dan sekitarnya pasti akan terdampak banjir. Karena airnya tidak bisa mengalir," jelas Pramono.

Pramono menambahkan, normalisasi Kali Krukut akan dilakukan bersamaan dengan Kali Mampang yang bermuara di belakang Museum Satria Mandala. Kedua aliran sungai ini menjadi fokus utama dalam upaya pengendalian banjir di Jakarta Selatan.

"Ketika zaman gubernur-gubernur yang sebelumnya sebenarnya sudah direncanakan, sudah diukur dan sebagainya. Tetapi tidak pernah dieksekusi. Mudah-mudahan saya gubernur yang mengeksekusi," jelasnya.