Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Pramono Anung Minta Study Tour Di Jakarta, Siswa: Pak Gubernur Bosen Macet Kita 

RN/NS | Selasa, 04 Maret 2025
Pramono Anung Minta Study Tour Di Jakarta, Siswa: Pak Gubernur Bosen Macet Kita 
Ilustrasi
-

RN - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung tidak secara tegas melarang study tour. Pramono menghendaki para siswa di Ibu Kota tak perlu melakukan study tour ke luar kota.

Para siswa mengaku, kalau study tour di Jakarta membosankan. "Bosan macet Pak Gubernur," teriak siswa SMK di Jakarta Barat, Senin (3/3). 

Begitu juga dengan siswi SMA di Jakarta Pusat. "Waduh, Jakarta Menyala bukan berarti di Jakarta lagi dong," teriak seorang siswi kelas 12. 

BERITA TERKAIT :
KJP Gak Cair dan Harga Cabai Mahal Emak-emak di Jakut Mulai Teriak Pedes
Study Tour Siswa Jakarta Di Kota Tua, Museum Mau Dibenahi 

Pram ingin agar para siswa bisa lebih mencintai kotanya. Menurut dia, banyak hal yang bisa dilakukan para siswa di kota, di antaranya dengan menanam mangrove.

"Jakarta tentunya punya kebijakan tersendiri, saya akan lebih menggalakkan agar anak didik Jakarta itu lebih mencintai Jakarta. Karena di Jakarta itu banyak banget yang bisa dilihat. Termasuk saya akan mendorong mereka untuk menanam mangrove," kata Pramono di Balai Kota, Senin (3/3).

Pram mengaku bahkan sudah menentukan lokasi penanaman mangrove bagi siswa. Menurut dia, selama ini banyak siswa atau sekolah yang sudah melakukan hal itu.

"Jadi saya akan lebih mendorong untuk tetap di Jakarta," kata Pram.

Namun, Pram belum mau bicara tegas untuk memberlakukan larangan study tour ke luar. Dia mengaku telah memanggil Dinas Pendidikan dan Dinas Pertamanan agar siswa melakukan kegiatan penanaman mangrove.

"Jakarta sudah banyak yang dilihat. Dan kebanyakan kalau anak didik dan siswa Jakarta lebih banyak melihat Jakarta," katanya.

Polemik study tour sekolah menjadi sorotan terutama di wilayah Jawa Barat setelah Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mencopot seorang kepala sekolah di SMK Depok karena melanggar aturan terkait pelaksanaan karyawisata.

Belakangan Dedi pun menugaskan Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Herman Suryatman untuk mendalami pelanggaran terkait pelaksanaan karyawisata yang dilakukan atau diizinkan pihak sekolah.

Herman mengatakan dari hasil pendalaman itu ada setidaknya seratusan sekolah baik SMA maupun SMK yang menyelenggarakan study tour ke luar Jawa Barat. Padahal, sambungnya, pemprov telah mengeluarkan surat edaran soal imbauan tidak melakukan study tour ke luar Provinsi Jawa Barat.

"Karena ternyata lumayan ya jumlahnya, sampai dengan beberapa hari yang lalu ya, saya lagi update karena berkembang ini. Informasi terakhir yang kami dapatkan ada 111 SMA [dan] ada 22 SMK yang melakukan study tour keluar Jabar," kata Herman seperti dikutip detikJabar (27/2).