RN - Tangerang Selatan (Tangsel), Banten banyak ormas. Polisi diminta segera menertibkan ormas yang brutal.
Seorang pedagang kuliner di Ciputat, Tangsel mengaku, ormas-ormas tersebut selalu minta jatah. "Kalau gak dikasih kita jualan diganggu," keluh pria yang namanya enggan disebutkan, Minggu (16/2).
Pedagang lainnya di Bintaro juga mengeluh. "Ormasnya bukan cuma satu tapi ada beberapa yang minta jatah. Gayanya kaya preman dah," ucapnya.
BERITA TERKAIT :Diketahui, polisi sudah menetapkan dua orang sebagai tersangka terkait aksi pengancaman menggunakan senjata tajam dan pemalakan terhadap guru yang sedang melatih marching band anak TK (Taman Kanak-kanak) di Kawasan Permata Pamulang, Tangerang Selatan.
"Terhadap kedua pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan," kata Kapolres Tangerang Selatan AKBP Victor Inkiriwang dalam keterangannya, Sabtu (15/2).
Kedua tersangka dijerat Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang darurat nomor 12 tahun 1951 dan atau Pasal 170 kuhp dan atau 351 KUHP dan atau 352 KUHP dan atau 335 ayat (1) KUHP dan atau 406 KUHP.
Victor menerangkan peristiwa itu terjadi di depan Yayasan An-Nahl Islamic School Perumahan Permata Pamulang, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan pada Jumat (14/2) sekitar pukul 16.30 WIB.
"Pengancaman dilakukan diduga karena kedua tersangka tidak terima ketika tidak diberi sejumlah uang oleh korban (guru)," ucap dia.
Peristiwa itu terekam dalam sebuah video dan beredar di media sosial. Tak berselang lama usai kejadian, polisi langsung turun tangan dan menangkap kedua tersangka yakni S (24) serta N (58).
Dalam kasus ini, polisi turut menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya, pakaian yang digunakan tersangka, sajam jenis pisau, hingga alat musik drum yang dirusak tersangka.
"Kami tidak menoleransi aksi premanisme, tidak ada ruang bagi pelaku premanisme dan tindak kejahatan lain di wilayah hukum Tangsel. Kami akan tindak tegas," ujarnya.
Sebelumnya, sebuah video di media sosial yang menunjukkan dugaan aksi premanisme yakni berupa pemalakan yang diduga dilakukan dua orang ormas di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, menjadi viral.
Video itu memperlihatkan dua orang diduga ormas memalak dan membubarkanmarching bandanak TK di Kawasan Permata Pamulang.
Parahnya, terduga pelaku juga menodongkan pisau di depan anak-anak TK tersebut. Salah satu akun media sosial Instagram @wargatangsel mengunggah video dugaan pemalakan yang terjadi pada Jumat (14/2).
Seorang pelaku mengenakan celana pendek, sedangkan lainnya memakai celana loreng hitam-oranye. Keduanya kemudian mendatangi penyelenggara marching band.
Pria yang memakai celana pendek mendadak memukul wajah seorang pria yang diduga penyelenggara kegiatan marching band anak-anak TK tersebut. Dua orang ormas itu juga mengeluarkan kalimat ancaman dan makian di depan anak-anak TK.