Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Netizen Kalau Ngebully Pedes-Pedes, Lambang Garuda Di IKN Mirip Kerajaan Mistis

RN/NS | Minggu, 11 Agustus 2024
Netizen Kalau Ngebully Pedes-Pedes, Lambang Garuda Di IKN Mirip Kerajaan Mistis
Lambang Garuda di IKN yang dibully netizen.
-

RN - Mulut netizen Indonesia memang pedas. Kalau sudah membully bikin sesak nafas.

Seperti desain Istana Garuda di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur. Lambang Garuda mendapat sindiran netizen. 

Di media sosial X lambang garuda trending topik dan viral. "Mirip kerajaan mistis," tulis netizen.

BERITA TERKAIT :
Jakarta Masih Ibu Kota, IKN Masih Berantakan?
Ole Romeny Lagi Dirayu Untuk Libas Jepang  

Salah satu yang menuai banyak respons adalah unggahan dari akun dengan 6.361 followers, @AiraNtieReal.

"Sorry to say....kok aura nya mistis yaaakk....kek kerajaan siluman kelelawar....," kicaunya, sambil menyertakan video penampakan istana dari atas.

Unggahan yang muncul pada 4 Agustus ini menuai 2.700-an komentar, 8.900-an retweet, dan 26 ribuan likes.

Beberapa netizen secara serempak menganggap istana ini "markasnya batman." Yang lainnya meminta penambahan cat yang tak berwarna gelap "biar enggak serem."

Usai diserang netizen, sejumlah pejabat pun memberi respons sambil membanggakan karya seniman Nyoman Nuarta, yang merupakan pemahat Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali, tersebut.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menegaskan istana ini dirancang sebagai "rumah yang berasosiasi pada burung Garuda."

Bentuk desain burung garuda yang mengepakkan sayap ini merupakan satu dari bagian Istana Kepresidenan Nusantara yang dibangun di lahan seluas 55,7 Ha dengan luas tapak 334.200 meter persegi.

Burung Garuda menjadi desain karena kaitannya yang sangat erat dengan Kebhinekaan di Indonesia. Menurut Budi, garuda merupakan simbol persatuan yang juga menjadi bagian dari lambang negara, Bhineka Tunggal Ika.

"Desain dan karya arsitektur Istana Garuda di IKN tentu menjadi salah satu kebanggaan nasional," kata Menkominfo.

Ia menuturkan Istana Kepresidenan yang ada selama ini merupakan peninggalan pemerintah kolonial. Sementara itu, Kompleks Istana Kepresidenan di IKN murni dirancang dan dibangun oleh anak bangsa.

Desain Istana Garuda diwujudkan dalam pola arsitektur yang mempertimbangkan unsur estetika, kegunaan, serta manfaat bagi kemajuan sektor pariwisata Indonesia.

"Desain Istana Garuda merupakan produk karya anak bangsa yang berbasis budaya nusantara. Ini juga simbol dari lambang negara Indonesia yakni Burung Garuda," ujar dia.

Sementara perancang Istana Garuda Ibu Kota Nusantara (IKN), Nyoman Nuarta, merespons kritik publik soal desain istana tersebut termasuk soal tudingan mistis di desain garuda. Nyoman menjelaskan filosofi desain Istana Garuda merujuk pada penyatuan 1.300 suku lebih yang ada di Indonesia.

Soal tudingan mistis, Nyoman mempersilahkan persepsi dari masing-masing orang untuk berpendapat.

Nyoman mengatakan pendapat orang timbul sedikit banyak dipengaruhi oleh pengalaman bahan mereka masing-masing.

Soal desain, Nyoman mengaku memilih representasi Garuda sebagai bentuk bangunan agar tidak ada kecemburuan dari berbagai daerah di Indonesia. Sebab, Indonesia memiliki beragam suku.

"Saya pilih Garuda sebagai ide dasar karena semua sudah kenal, dan juga tidak mungkin semua identitas suku terserap dalam satu bangunan," kata Nyoman dikutip dari Antara, Sabtu (10/8).

Menurut Nyoman, tiap suku di Indonesia memiliki ciri khas masing-masing. Mereka punya rumah adat hingga kerajinan yang berbeda-beda. Ia pun tak mau memilih salah satu di antaranya karena khawatir menimbulkan kecemburuan horizontal.

"Saya menghindari identitas salah satu suku (untuk) saya gunakan dalam membangun Istana. Rasanya tidak adil. Dengan demikian saya pilih Garuda sebagai ide dasar," jelasnya.

Ia berpendapat Garuda sudah dikenal semua suku yang ada di Indonesia sebagai lambang negara. Apalagi, lanjut Nyoman, lambang Garuda Pancasila diciptakan Sultan Hamid II yang berasal dari Kalimantan, bukan dari budaya Hindu.

Ia juga menjelaskan warna Istana Garuda, khususnya di bagian muka, akan berubah secara perlahan menjadi hijau kebiruan seperti warna Garuda Wishnu Kencana (GWK) di Bali. Proses itu dinamakan patina atau penuaan yang terjadi pada permukaan benda-benda yang terbuat dari logam.

Kemudian, kata Nyoman, struktur bilah dari baja tahan cuaca berubah dari kemerahan menjadi gelap dalam waktu 1 sampai 2 tahun.

"Garuda tampak gagah justru kepalanya seperti itu (menengok ke depan), ya terserah persepsi orang," ucapnya.

#IKN   #Garuda   #Bully