RN - AKBP Sri Wahyuni diganjar penghargaan. Sri adalah Polwan tegas, berani dan anti suap.
Sri saat ini menjabat Kepala Bagian Tenaga Pendidik Sekolah Polisi Wanita (Kabag Gadik Sepolwan) Lemdiklat Polri. Sri disebut sebagai polwan yang tegas, lugas dan antisuap.
Dewan Pakar telah mengumumkan penerima Hoegeng Awards 2024 kategori Polisi Berintegritas. Penghargaan ini diterima oleh AKPB Sri Wahyuni.
BERITA TERKAIT :Malam puncak penganugerahan Hoegeng Awards 2024 ini digelar di The Tribrata Darmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (12/7/2024).
Acara dihadiri oleh Kapolri Jenderal Lisyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subianto, Jaksa Agung ST Burhanuddin serta Chairman of CT Corp Chairul Tanjung (CT), serta sederet tokoh penting di pemerintahan.
Penghargaan Hoegeng Awards 2024 kategori Polisi Berintegritas ini dibacakan oleh Dewan Pakar Hoegeng Awards yang juga mantan Plt Pimpinan KPK Dr. Mas Achmad Santosa, S.H., LL.M. Trofi untuk AKPB Sri Wahyuni diberikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
AKBP Sri Wahyuni adalah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk pekerjaan penyediaan makanan siswa Sepolwan. Sikap AKBP Sri Wahyuni yang dianggap kaku oleh para vendor di Sepolwan.
Salah seorang pengusaha, Yuyun, menuturkan saat AKBP Sri Wahyuni menjadi PPK untuk pengadaan makanan siswa, dirinya memutar otak untuk bisa berkenalan dengan AKBP Sri Wahyuni.
Namun ternyata kesempatan itu tak datang hingga proses lelang selesai, karena AKBP Sri Wahyuni tak membuka kesempatan berkomunikasi dengan jaringan pribadi (japri) pada Yuyun.
Pernah suatu hari AKBP Sri Wahyuni dan anggotanya menyidak area dapur tempat makanan para siswa dimasak. Bukan hanya menyidak proses pembuatan makanan, AKBP Sri Wahyuni meminta dokumen perusahaan untuk memeriksa keabsahan dan legalitas perusahaan.
Sosok AKBP Sri Wahyuni juga diceritakan oleh Kepala Sepolwan RI, Kombes Ratna Setiawati. Di mata Kombes Ratna, AKBP Sri Wahyuni seorang polwan yang sederhana dan cerdas.
Kombes Ratna mengatakan AKBP Sri Wahyuni sehari-hari bersikap apa adanya padahal suaminya seorang komisaris besar (kombes) polisi dan kakak laki-lakinya adalah jenderal bintang dua TNI AD.
"Saya yakin dia orangnya jujur dan tegas. Makanya saya pasang dia sebagai PPK. Itu vendor-vendor nggak ada yang berani macam-macam. Dia sebagai PPK itu pengalaman baru bagi dia, tapi hanya dalam dua hari dia bisa kuasai bagaimana aturannya, mekanismenya, prosedurnya. Sampai-sampai dia belum selesai pelatihan, sudah ditawari untuk ikut pelatihan PPK yang lebih expert lagi," tutur Kombes Ratna.