RN - Istilah tidak ada teman setia dalam politik memang benar adanya. Sudirman Said yang dikenal dekat dengan Anies Baswedan kini siap berlawanan.
Mantan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) itu kini sedang cawe-cawe ke parpol pendukung Koalisi Perubahan untuk mencari tiket Pilkada Jakarta.
Mantan Co-Kapten Timnas AMIN ini bilang siap maju Pilkada Jakarta 2024 untuk membenahi persoalan Jakarta. Bahkan Sudirman juga siap melawan dan berhadapan dengan Anies.
BERITA TERKAIT :Sudirman mengklaim sudah didekati parpol. Sudirman juga melempar sindiran untuk Anies yang menilai ke depan, Jakarta tak cocok dipimpin oleh gubernur yang berseberangan dengan pemerintah pusat.
Pengamat politik Adib Miftahul menilai, manuver Sudirman ibarat konco (teman) makan teman. "Apalagi narasi Sudirman yang menuding Jakarta tak cocok dipimpin oleh gubernur yang berseberangan dengan pemerintah pusat," ungkapnya di Jakarta, Minggu (26/5).
Adib menilai, pelaung Sudirman maju sangat berat. "Dapat tiket aja berat apalagi menang. Sudirman tidak dikenal di Jakarta," bebernya.
Adib curiga dengan munculnya Sudirman dan membuat narasi negatif ke teman dekatnya yakni Anies. "Apakah ini pesanan untuk merusak Anies," tudingnya.
Apapun ceritanya kata Adib, munculnya Sudirman akan menambah tensi politik Jakarta naik. "Narasi negatif Sudirman ini memang ngeri. Tapi kita lihat saja, apakah dia didukung parpol," ungkapnya.
Seperti diberitakan, Sudirman menyatakan Gubernur Jakarta ke depan adalah pihak yang bisa bekerja sama dengan pemerintah pusat. "Tidak elok kalau gubernur Jakarta itu berseberangan (dengan pemerintah pusat) karena banyak sekali isu-isu transisi yang harus diselesaikan," kata Sudirman.
Menurut Sudirman setidaknya ada 15 kewenangan khusus Jakarta usai tak lagi jadi ibu kota. Sehingga, kata dia gubernur Jakarta ke depan haruslah orang yang nyaman bekerja sama atau diterima untuk bekerja sama dengan pemerintah pusat.
Selain itu, kata Sudirman sosok gubernur Jakarta ke depan mestilah orang yang fokus membenahi permasalahan di Jakarta, bukan figur yang menjadikan jabatan gubernur sebagai bantu loncatan karier politik di masa depan.
"Bukan orang yang sedang nyari tangga untuk karir politik berikutnya, Jakarta jangan terus-terus dijadikan sebagai ya batu pijak, batu loncatan," ujar Sudirman.
Terlebih, kata Sudirman 40 persen warga Jakarta masuk dalam kategori miskin dan 22 persennya tinggal di daerah-daerah kumuh. Oleh sebab itu, kata dia. gubernur Jakarta ke depan punya banyak tantangan yang perlu diselesaikan dengan baik.