RN - DPRD DKI Jakarta sebaiknya tidak cuma ribut urusan Pilkada DKI Jakarta. Sebab, saat ini ancaman bencana banjir hingga longsor sudah di depan mata.
Diketahui jumlah anggota DPRD di Kebon Sirih yakni 106 orang. Saat ini mereka sedang sibuk mengurus pilkada.
Kubu Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Rano) misalnya sibuk menangkis tuduhan curang dari Ridwan Kamil-Suswono (RIDO). Sedangkan kubu RIDO yang didukung 14 parpol seperti PKS, Gerindra, PAN, Demokrat, PKS, NasDem, Golkar, PSI dan PKB sibuk bermanuver melakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) agar pilkada bisa dua putaran.
BERITA TERKAIT :Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta menyebutkan 10 wilayah berpotensi longsor pada bulan ini. Adapun 10 wilayah ini tersebar di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
“Info prakiraan wilayah potensi terjadi tanah longsor di wilayah DKI Jakarta bulan Desember 2024," demikian informasi yang disampaikan BPBD DKI Jakarta melalui akun Instagram @bpbddkijakarta dilihat Selasa (10/12/2024).
BPBD menjelaskan prakiraan wilayah potensi terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG.
“Prakiraan wilayah potensi terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG,” ujarnya.
Sementara Pemprov DKI Jakarta bakal membuat hujan buatan. Strategi ini selalu dilakukan saat musim hujan.
Tahun ini, pemprov menyiapkan dana Rp 4 miliar untuk hujan buatan. Pemprov bersama Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) RI melakukan modifikasi cuaca hingga akhir 2024. Rekayasa cuaca itu menggunakan anggaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencapai Rp 4 miliar.
"Anggarannya yang tersedia di BPBD saat ini kurang lebih sekitar Rp 4 miliar. Ini nanti kita akan optimalkan sesuai dengan kebutuhan," kata Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Senin (9/12/2024).
Meski begitu, ia menjelaskan bahwa pihaknya juga berjaga-jaga untuk menggunakan biaya tak terduga (BTT) jika anggaran BPBD belum tersedia. Jika menggunakan biaya tak terduga, menurut Teguh, pihaknya harus membuat pernyataan status darurat.
"Kalau anggarannya belum tersedia di BPBD, kami menggunakan anggaran BTT, biaya tak terduga. Namun, karena menggunakan anggaran BTT nantinya, kita juga harus mengeluarkan status kondisi darurat," ujarnya.
"Ini kami juga sedang koordinasi, pastinya dengan BNPB, dengan BMKG, kemudian juga berbagai kementerian lembaga yang terkait," sambungnya.
Diketahui, Pemprov Jakarta melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) dengan menyebarkan 3,2 ton garam untuk meminimalkan dampak dari potensi hujan ekstrem. OMC ini berlangsung selama tiga hari pada 7-9 Desember 2024.
"Pada hari kedua pelaksanaan OMC, penyemaian awan dilakukan sebanyak empat kali sepanjang hari Minggu kemarin, dengan total 3.200 kilogram bahan semai berbasis garam (NaCl)," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kebencanaan BPBD Provinsi Jakarta Mohamad Yohan dalam keterangannya, Senin (9/12).
Yohan mengatakan OMC dapat mengurangi intensitas curah hujan di Jakarta dan mempercepat proses pengendapan di wilayah udara luar Jakarta.
"OMC dapat mendistribusikan curah hujan secara merata sehingga dampak dari potensi hujan ekstrem juga bisa diminimalkan," ujarnya.
Meski begitu, OMC masih berlangsung hingga hari ini. BPBD juga bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta PT SAI (Songo Aviasi Indonesia). BPBD, BMKG, dan PT SAI melakukan penyemaian awan di Barat Laut Jakarta, Timur Lampung, serta pesisir Lampung Selatan.
"Penyemaian dilakukan pada awan-awan di sekitar perbatasan wilayah Jakarta untuk mengurangi intensitas hujan sebelum masuk ke kawasan urban," tuturnya.
Hasil sementara dari modifikasi cuaca ini, menurut Yohan, menunjukkan adanya penurunan intensitas hujan di beberapa wilayah yang sebelumnya berpotensi mengalami curah hujan tinggi. Selain OMC, Pemprov menyiagakan pompa air, menyiapkan logistik darurat, dan memastikan kesiapan posko pengungsian jika diperlukan.
"Kami terus memantau dinamika atmosfer dan menyesuaikan strategi penyemaian agar hasil operasi lebih maksimal," imbuhnya.
Ancaman Longsor:
Jaksel: Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu dan Pesanggrahan.
Jakktim: Kramatjati, Pasar Rebo
Bencana DKI di Tahun 2023:
- Banjir 69 RT
- 1.258 Bencana
- 9.361 Warga Ngungsi
- 362 Luka-Luka
- 97 Orang Tewas