RADAR NONSTOP - Waktu Nyoblos Pileg dan Pilpres 2019 semakin mepet. Entah karena ingin memaksimalkan waktu yang tersisa atau panik, para Caleg di Kota Bekasi berlomba - lomba pasang spanduk dan alat peraga kampanye (APK) lainnya.
Sayangnya, para calon wakil rakyat yang sedang berebut simpati dan empati masyarakat itu, tidak memperdulikan keindahan dan estetika suatu wilayah saat memasang alat peraga kampanye.
Komisioner Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Kota Bekasi, Ali Mahyail menyebut banyak Alat Peraga Kampanye (APK) yang terpasang disembarang tempat sehingga merusak keindahan dan estetika suatu wilayah.
BERITA TERKAIT :Pihaknya sudah seringkali menghimbau seluruh partai maupun calon legislatif untuk mentaati aturan soal APK tersebut.
Namun, kerap dihiraukan. Pasalnya, banyak dari mereka yang meyakini dengan pemasangan APK berdampak pada perolehan suara.
"Ya itu para Caleg ini masih mikir pemasangan APK efektif dalam memperkenalkan dirinya ke masyarakat. Jadi pasang sebanyak-banyak tanpa melihat aturan dan ketentuan yang berlaku, padahal tidak seperti itu juga," katanya, Minggu (27/1/2019).
Ia mengungkapkan kampanye dengan cara mendatangi dan menyapa warga langsung lebih efektif ketimbang dengan APK.
"APK itu terlalu efektif dalam berkampanye, lebih baik Caleg melakukan sosialisasi ke masyarakat langsung. Di APK kan tidak secara rinci dijelaskan visi dan misinya," ujarnya.
Ia menambahkan dengan melakukan pemasangan APK secara sembarangan atau melanggar aturan, justru membuat penilaian buruk Caleg itu dimata masyarakat.
"Semua sudah jelas aturannya, dari ukuran, isi konten APK itu, dan tempat yang dilarang. Pesan kami ke Caleg juga harus mentaati dan tidak jadi jaminan APK itu dapat mendongkrak elektabilitas atau suara mereka. Ini malah bisa jadi penilaian buruk dari masyarakat buat para Caleg itu," jelasnya.