RN - Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mangkir dari panggilan KPK. Gus Muhdlor sebelumnya pamer foto dua jari mendukung Prabowo-Gibran.
Sebagai kader PKB, Gus Muhdlor awalnya mendukung pasangan Anies-Cak Imin. Rumah Gus Muhdlor sudah digeledah KPK pada Selasa (30/1).
KPK menegaskan agenda pemeriksaan kepada Ahmad Muhdlor tidak terpengaruh oleh dinamika politik yang terjadi saat ini.
BERITA TERKAIT :Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri mengkui kalau KPK tidak pengaruh dengan politik. Diketahui, Gus Muhdlor kemudian baru mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Sidoarjo pada Kamis (1/2).
Ali mengatakan kerja KPK tidak akan terpengaruh oleh pilihan politik seseorang. Dia memastikan KPK akan mengacu pada kecukupan alat bukti dalam mengusut korupsi di BPPD Sidoarjo.
"Kami tegaskan KPK fokus pada persoalan hukum, yang artinya berbicara soal kecukupan alat bukti dalam penyidikan yang sedang berjalan. Siapa pun, sepanjang bukti lengkap turut terlibat, pasti diproses hukum," ujar Ali.
Muhdlor seharusnya diperiksa pada Jumat (2/2) di gedung Merah Putih KPK. Seperti diberitakan, KPK juga telah menggeledah tiga lokasi terkait kasus korupsi pemotongan dana insentif ASN di BPPD Sidoarjo.
Salah satunya rumah dinas Ahmad Muhdlor Ali selaku Bupati Sidoarjo. Penggeledahan dilakukan pada Selasa (30/1). Tiga lokasi yang digeledah ialah Pendopo Delta Wibawa atau rumah dinas Bupati Sidoarjo, kantor BPPD, dan rumah kediaman pihak terkait lainnya.
"Dari kegiatan ini, ditemukan serta diamankan bukti-bukti antara lain berupa berbagai dokumen dugaan pemotongan dana insentif, barang elektronik," kata Ali, Rabu (31/1).
Selain itu, dalam penggeledahan di rumah dinas Bupati Sidoarjo, tim KPK menyita valuta asing (valas) atau mata uang asing. KPK juga menyita tiga unit mobil di lokasi.