Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Pemprov DKI Gandeng Australia Susun RPJPD 2025-2045

RN/CR | Kamis, 01 Februari 2024
Pemprov DKI Gandeng Australia Susun RPJPD 2025-2045
-Net
-

RN - Pemprov DKI Jakarta gandeng Kedutaan Besar Australia menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 melalui Kemitraan Indonesia dan Australia (KIAT).

Kerja sama ini bertujuan mewujudkan Jakarta sebagai kota global yang berdaya saing. Salah satu wujud dukungan KIAT adalah lewat kajian Masterplan on Jakarta Transit Oriented Development-Pedestrian Design Implementation: Pilot Project and Capacity Building, dan TOD-POD and Development of Performance Benchmarking Mechanism for Public Transport in Jakarta (PTPB) yang disusun pada Agustus 2022-Desember 2023.

Kepala Biro Kerja Sama Daerah Setda Provinsi DKI Jakarta, Marulina Dewi mengatakan, pihaknya menjalin sinergi ini demi menghadirkan transportasi terpadu yang aman dan terjangkau bagi masyarakat.

BERITA TERKAIT :
Takut Warganya Kena Nuklir, Australia Minta Warganya Pulang Kampung 
Mau Lebaran Di Kampung Halaman Bareng Mudik Gratis Pemprov DKI? Nih Cara Daftarnya

"Upaya ini akan terus dipertahankan untuk menjawab tantangan perkotaan yang semakin kompleks, sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat," kata Marulina Dewi saat acara Serah Terima Hasil Kegiatan Transit-Oriented Development and Pedestrian-Oriented Design (TOD-POD) dan Public Transport Performance Benchmarking (PTPB), Selasa (30/1).

Marulina Dewi menjelaskan, penyusunan masterplan TOD-POD di lokasi pilot project kawasan Stasiun Klender Lama menjadi contoh perencanaan wilayah berbasis data, kolaborasi dengan pemangku kepentingan dan melalui survei komprehensif.

Ke depannya, melalui proses perencanaan yang baik, dirinya menyampaikan visi agar ada semakin banyak kawasan yang layak huni serta ramah pejalan kaki yang memperhatikan kesetaraan gender, disabilitas dan inklusi sosial di Jakarta.

Marulina Dewi berharap, kajian ini dapat meningkatkan kinerja Pemprov DKI Jakarta dan BUMD DKI Jakarta di bidang transportasi, sekaligus meningkatkan konektivitas sistem transportasi umum massal agar lebih efisien. dan efektif.

"Kami berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut dalam jangka panjang untuk menjamin pembangunan berkelanjutan di Jakarta," katanya.

First Secretary Climate and Infrastructure Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia, David Lowe menilai bahwa kunci pertumbuhan ekonomi adalah konektivitas, aksesibilitas, dan mobilitas bagi warga yang tinggal di dalam dan sekitar pusat kota.

Menurut David, ada kesamaan nilai dan visi antara pemerintah Australia dan Pemprov DKI Jakarta untuk meningkatkan transportasi umum yang berkualitas dan rancangan perkotaan yang bertujuan membantu mengurangi kemacetan dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan.

Tujuan itu akan dicapai melalui upaya mendorong peralihan ke berjalan kaki, bersepeda, dan menggunakan transportasi umum.

"Kami berharap kedua kajian ini dapat menjadi praktik baik dalam upaya meningkatkan pembangunan dan layanan transportasi umum yang diakses secara universal oleh semua orang tanpa memandang gender, disabilitas, atau status sosial ekonomi," tegas David Lowe.