Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Cak Imin-Gibran Lempar Sindiran, Dari Contekan Hingga Putusan MK, Mahfud Tanya Kenapa Petani Makin Dikit    

RN/NS | Senin, 22 Januari 2024
Cak Imin-Gibran Lempar Sindiran, Dari Contekan Hingga Putusan MK, Mahfud Tanya Kenapa Petani Makin Dikit    
-

RN - Debat cawapres ke-4 berlangsung seru. Cak Imin dan Gibran Rakabuming Raka terlihat saling sindir. 

Sindiran berawal dari Gibran. Cawapres nomor 2 itu menuding Cak Imin lihat kertas dan contekan. 

Lalu Cak Imin kembali membuat candaan kepada Gibran. Kata dia, kertas dan dia mencatat bukan contekan hasil putusan dari MK. 

BERITA TERKAIT :
Panen Dukungan: Aksi AMUK RI Bagi Bunga Mawar & Tanda Tangan di Kain Putih Panjang Ajak Masyarakat Bersatu Setelah Pilpres 2024
Aksi JIMI Dukung Persatuan Pasca Pemilu 2024: Ada Topeng Capres Cawapres, Megawati, Jokowi & Surya Paloh Akhirnya Bergandengan Tangan

Diketahui, gaduh putusan MK lantaran meloloskan Gibran menjadi cawapres. Saat itu Mahkamah Konstitusi (MK) dipimpin oleh Anwar Usman yang tak lain adalah adik ipar dari Jokowi. 

Sementara Mahfud Md mempertanyakan kebijakan pemerintah yang menaikan subsidi pupuk sementara di lain sisi jumlah petanian dan lahan pertanian semakin sedikit.

Pertanyaan itu dilayangkan oleh pasangan Ganjar Pranowo ini ketika menyampaikan visi misi selama Debat Capres bertema Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat, dan Desa di gedung Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta pada Minggu (21/1).

"Sumber daya alam kita sangat kaya, tapi pangan belum berdaulat. Petani makin sedikit, lahan pertanian makin sedikit, tapi subsidi pupuk makin besar," ujarnya.

Mahfud kemudian menilai ada kesalahan dalam kebijakan tersebut. "Kok petani sedikit, lahan sedikit, tapi subsidinya setiap tahun kok naik? Pasti ada yang salah," tambahnya, menegaskan.

Dalam paparannya, Mahfud juga menyoroti masalah lingkungan yang terjadi, seperti polusi laut dan udara hingga masalah industrialisasi yang dinilai telah merusak lingkungan yang berujung pada penderitaan rakyat.