RN - Warganet beragam menilai debat capres ke-3 yang berlangsung pada Minggu (7/1) malam di Istora Senayan, Jakarta. Netizen menyebut kalau debat adalah pendidikan politik.
"Debatnya seru. Itu baru debat, jangan juga playing Victim untuk menutupi kekurangan," tegas netizen.
Banyak juga netizen yang menyindir Prabowo emosi. Bahkan, beberapa tagar masuk ke jejeran terpopuler. Antara lain 'Emosi', 'Gemoysian', 'Omon', hingga 'El Gemoy'.
BERITA TERKAIT :"Pejabat itu siap dikritik, jangan kalau dikritik ngaku dikeroyok. Mosi gemoysian," sindir netizen lainnya.
Bahkan Prabowo sempat emosi saat Anies menyebut kepemilikan lahan. Prabowo yang diingatkan moderator langsung telak pinggang.
Sementara anggota Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Mardani Ali Sera, meminta presiden tak mengomentari debat Pilpres.
"Presiden lucu. Nggak usah urus debat Pilpres. Urus negara aja. Biarkan debat pilpres urusan KPU dan masyarakat. Semua biasa di debat," kata Mardani, Senin (8/1/2024).
Mardani pun mempertanyakan kenapa Jokowi tak berkomentar soal pertanyaan SGIE yang dilontarkan oleh cawapres Gibran Rakabuming Raka kepada cawapres Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saat debat kedua. Saat itu, Cak Imin bertanya balik kepanjangan dari SGIE (State of the Global Islamic Economy) kepada Gibran. Pertanyaan Gibran itu pun dipermasalahkan oleh Tim AMIN.
"Kenapa nggak komen saat SGIE?" kata Mardani.
Menurutnya, presiden tak boleh memihak kepada salah satu pasangan calon presiden (capres). Terkhusus saat ini, Gibran, yang merupakan putra dari Jokowi ikut dalam kontestasi Pilpres 2024.
"Sayang jika Presiden memihak. Mesti jaga marwah. Presiden wajib nteral," katanya.
Diketahui, debat ketiga capres itu digelar Minggu (7/1) malam di Istora Senayan, Jakarta. Debat ketiga ini bertema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, Globalisasi, Geopolitik, hingga Politik Luar Negeri.
Presiden Jokowi menilai debat ketiga Pilpres 2024 kemarin hanya terlihat adanya saling serang antarcapres. Jokowi tak masalah adanya saling serang tersebut, asalkan menyangkut visi dan kebijakan.
"Saling menyerang nggak apa-apa tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang," kata Jokowi di sela kunjungan kerjanya di Serang, Banten, Senin (8/1).
Jokowi mengatakan serangan bukan untuk saling menjatuhkan secara personal. Dia menilai debat seperti itu tidak mengedukasi.
"Bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira nggak baik dan nggak mengedukasi," ujarnya.
Jokowi lantas menilai banyak masyarakat kecewa dengan debat ketiga semalam. Dia meminta debat perlu diformat lebih baik lagi.
"Saya kira akan banyak yang kecewa. Sehingga debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu sehingga hidup," ujarnya.