RADAR NONSTOP - Aktivis harus memiliki sikap jelas, tegas serta memiliki komitmen menerapkan kejujuran, keterbukaan dan kesetian. Aktivis bukanlah kelompok abu - abu yang kerjanya cuma memanas - manasi.
Beda pandangan politik itu hal biasa dan lumrah dan merupakan bagian dari demokrasi. Namun politik tidak cuma sebatas lentur dan elastis tetapi harus miliki prinsip dan komitmen yang jelas.
“Kalau masih abu - abu dalam melihat kisi-kisi mendingan tarik selimut dan tidur aja dirumah,” ujar Ketua Presidium Jari 98, Willy Prakarsa, Rabu (16/1/2019).
BERITA TERKAIT :“Terlepas dengan Peristiwa Malari 74, kini tahun 2019 dan Eranya Aktivis 98. Jari’98 miliki prinsip jelas dalam mengisi demokrasi dan komitmen terapkan Kejujuran,Keterbukaan serta Kesetiaan”.
Willy juga mengatakan, aktivis 98 itu tidak pernah cengeng dalam menghadapi situasional apapun, termasuk dipenjara. Bui hal yang biasa sebagai corong aspirasi rakyat. “Entahlah kalau aktivis yang bukan dari 98, pasti sudah bikin Surat Penangguhan Penahanan dgn alasan ini dan itu”, tandasnya
Menurut Willy, dengan dukungan rakyat dan bersama - sama rakyat, potensi aktivis 98 menguasai istana sangat terbuka. “Tidak ada salahnya jika kita dukung dan coblos Jokowi-Ma’ruf Amin. Daripada harus Coblos Makhluk Tuhan lainnya pada tanggal, bulan dan tahun tersebut,” ucap Willy.
Jari’98 mengingatkan yang namanya Aktivis 98 itu sulit dikendalikan, namanya juga aktivis, pastinya gemar sentil penguasa lewat anek ragam kritiknya. “Namun senakal - nakalnya aktivis 98, tetap saja aktivis itu mahluk Tuhan yang paling manis jika dibandingkan Amien Rais,” tandas Willy.