Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

WFH 30 Persen Depok, Warga Sudah Banyak Yang Kena Radang ISPA 

RN/NS | Senin, 04 September 2023
WFH 30 Persen Depok, Warga Sudah Banyak Yang Kena Radang ISPA 
Ilustrasi
-

RN - Warga Depok, Jawa Barat sudah mulai diserang penyakit pernapasan alias ISPA. Bahkan, banyak warga juga kena radang tenggorokan. 

Penyakit pernapasan itu diduga lantaran polusi. Depok sempat dicap berudara kotor dengan indikasi merah.

Wali Kota Depok Muhammad Idris sudah menerbitkan Instruksi Wali Kota (Inwal) nomor 12 Tahun 2023 tentang Pengendalian Pencemaran Udara pada Wilayah Kota Depok. 

BERITA TERKAIT :
Bertahun-Tahun TPS Limo Depok Gak Beres Oleh Idris-Imam, Kini Pengelola Diseret Ke Bui Oleh KLH
Orang Sawangan Kapok Janji Manis PKS, Imam Bisa Jebol Dilibas Supian? 

Idris menginstruksikan 30 persen aparatur sipil negara (ASN) di Depok untuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH) mulai hari ini.

Berdasarkan laman Pemerintahan Kota Depok, Inwal Nomor 12 Tahun 2023 itu diterbitkan pada 31 Agustus 2023. Dalam Inwal itu, Idris meminta Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) untuk mengatur pelaksanaan WFH ASN Pemkot Depok.

"Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) mengatur pelaksanaan WFH, karena memang dari Kemendagri ada imbauan untuk melakukan WFH," ujar Idris, Senin (4/9/2023).

"Paling banyak 30 persen dengan prioritas bagi yang berisiko sakit, pralansia, ibu menyusui dan ibu hamil," lanjutnya.

Idris mengatakan Pemkot Depok tetap mengawasi ASN yang melaksanakan WFH melalui aplikasi K-MOB. Aplikasi itu dapat mendeteksi keberadaan ASN ketika jam kerja. Idris mengatakan penerapan WFH akan dievaluasi setiap satu pekan, dengan memperhatikan perkembangan kondisi polusi udara.

"Namun yang paling ideal memang pengawasan yang melekat pada diri sendiri, kejujuran dan kepercayaan, itu yang kita harapkan karena ini adalah tugas negara. Satu minggu sekali akan dievaluasi (penerapan WFH) dengan memperhatikan kondisi polusi udara," ujarnya.

"Kalau terus membaik, maka persentase WFH-nya terus dikurangi, mulai dari 30 persen, turun 20 persen, 10 persen, dan seterusnya," tambahnya.

Sementara, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Penelitian Daerah (Bappeda) Kota Depok, Dadang Wihana, mengatakan WFH diterapkan mulai hari ini. Satpol PP, kata Dadang, juga akan mengawasi penerapan WFH tersebut.

"WFH pengaturan mulai hari Senin. Juga untuk Pol PP juga mengawasi mulai hari Senin," kata Dadang.