RN - Tahun 2023 diprediksi menjadi tahunnya suap dan korupsi. Sebab, tahun Kelinci Air menjadi gerbang menuju Pilpres 2024.
Modusnya adalah pengadaan barang, suap kenaikan jabatan hingga pemanfaatan bantuan.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan tahun 2023 adalah tahun rawan korupsi. Dia mengatakan hal itu disebabkan tahun 2023 merupakan gerbang menuju Pemilu 2024.
BERITA TERKAIT :"Tahun 2023 merupakan gerbang ke tahun kontestasi politik pada 2024 yang akan datang, dalam catatan KPK tahun menjelang kontestasi politik merupakan tahun yang rawan korupsi," kata Ghufron kepada wartawan, Senin (2/1/2023).
Dia mewanti-wanti agar anggaran negara tidak disalahgunakan untuk kepentingan pemilu. Dia menyebut ada pengadaan barang dan jasa hingga seleksi pejabat berpotensi disalahgunakan.
"Sehingga semua hal penyelenggaraan pemerintahan menjadi cenderung untuk disalahgunakan, diperjualbelikan secara ilegal, prosedur administrasi dipenuhi secara formil padahal substansinya disimpangi," ucap dia.
"Mulai dari anggaran, pengadaan barang dan jasa, seleksi pejabat, perizinan, bahkan sampai pada bantuan-bantuan yang disalahgunakan," tambah Ghufron.
Ghufron mengingatkan para penyelenggara negara tidak melakukan korupsi. Dia mengatakan KPK bakal memberantas korupsi secara profesional.
"Mengimbau para penyelenggara negara untuk tidak melakukan praktik korupsi, karena KPK pun telah mempersiapkan kewaspadaan untuk memberantas korupsi secara profesional, tegas, dan akuntabel," ucap Ghufron.
Ghufron berharap 2023 tidak menjadi tahun korupsi, melainkan tahun politik berintegritas. Dia berharap tahun ini menjadi momen pembuktian penyelenggara negara amanah.
"Semoga tahun ini menjadi tahun komitmen penyelenggaraan negara dengan amanah untuk kepentingan seluruh rakyat dan negara bersih dari korupsi," ucap Ghufron.