RN - Ombak penyeberangan Merak dan Bakauheni bisa naik turun. Bisa mendadak besar, bisa juga tenang.
Para sopir truk mengaku, diirinya hanya bisa berdoa saat menyebrang. "Baca doa aja, agar selamat," tegas Robet (40) sopir truk plat BK kepada wartawan di Pelabuhan Merak, Jumat (30/12).
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gelombang di Perairan Selat Sunda bagian utara pada lintasan penyeberangan Merak - Bakauheni, Lampung kembali normal.
BERITA TERKAIT :"Kami menjamin hari ini penyeberangan Merak - Bakauheni, Lampung aman dengan ketinggian gelombang 1,0 meter," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG, Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Serang, Tarjono, Jumat (30/12).
Berdasarkan laporan BMKG yang dilnsir dari Antara, Jumat (31/12/2022), diperkirakan ketinggian gelombang di Selat Sunda bagian utara antara 0,5 sentimeter hingga 1,0 meter dengan arah kecepatan Angin Barat Laut 3.0, suhu 27,1 derajat Celsius, dan kelembaban 79 persen.
Cuaca berawan dengan visibility (km) 7, tekanan (mb) 1.012.1, dan solar Rad W per meter persegi.
Dengan kondisi demikian, penyeberangan Pelabuhan Merak - Bakauheni, Lampung, dapat berjalan normal dibandingkan Kamis (30/12/2022) dinihari dengan ketinggian gelombang di atas 2,5 meter sehingga dilakukan penutupan penyeberangan selama enam jam.
Meski gelombang kembali normal, namun tetap pelaku pelayaran harus waspada terhadap curah hujan dan angin kencang yang masih berpeluang.
"Kami minta pelaku pelayaran agar tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem itu," ujar Tarjono.