Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

BI Kerek Suku Bunga Acuan, Siap-Siap Cicilan Kredit  Rumah & Mobil Latah

RN/NS | Jumat, 18 November 2022
BI Kerek Suku Bunga Acuan, Siap-Siap Cicilan Kredit  Rumah & Mobil Latah
-

RN - Bank Indonesia (BI) kembali menaikan suku bunga acuan. Hal ini bisa berdampak pada kenaikan cicilan kredit rumah dan kendaraan. 

Suku bunga acuan bakal berdampak ke bunga kredit, misalnya ke kredit kepemilikan rumah (KPR) hingga kredit kendaraan bermotor (KKB). Bunga kredit diperkirakan bisa naik hingga dua kali lipat.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan kenaikan bunga kredit menyusul langkah BI mengerek suku bunga acuannya.

BERITA TERKAIT :
Artis Tajir, Bisnis Prilly Latuconsina Dari Klub Bola Hingga Toko Roti 
500 Warga Tumplek Di Blusukan Dan Ngopi Sore Bareng RIDO & Forkkabi

"Biasanya minimal sama sih, cuma bisa juga naik sampai hampir dua kali lipat. Karena bank kan mau nahan net interest margin-nya tinggi menyesuaikan kenaikan suku bunga acuan. Kalau BI naikin masa mereka nggak naikin kan susah juga," ungkap Tauhid, Kamis (17/11/2022).

Namun, menurutnya kenaikan bunga kredit tidak akan terjadi secara langsung. Bank kemungkinan akan menaikkan suku bunga secara perlahan-lahan dalam beberapa waktu ke depan.

"Mungkin lambat nggak langsung cuma pergerakannya agak lambat, ada lag sedikit. Bertahap naiknya lah," ujar Tauhid.

Selain bunga kredit yang naik, kemungkinan perbankan akan makin selektif untuk memberikan kredit. Artinya, untuk mendapatkan kredit konsumsi seperti KPR ataupun KKB bisa makin sulit.

Menurut Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira dengan naiknya suku bunga, maka ongkos pinjaman akan meningkat. Seiring dengan itu risiko kredit menjadi macet pun menjadi besar, makanya bank akan sangat-sangat selektif memberikan kredit.

"Kalau suku bunga naik dan meningkat, bank juga akan selektif memilih calon debitur karena risikonya makin besar. Mungkin kalau orang mau ajukan KPR, bank akan lebih selektif," kata Bhima saat dihubungi detikcom.

Melihat hal tersebut, Bhima memprediksi beberapa waktu ke depan pertumbuhan kredit akan melambat. "Kredit konsumsi kayak KPR dan kendaraan proyeksinya akan mengalami perlambatan pertumbuhan," ujar Bhima.

Seperti diketahui, BI hari ini menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI 7DRR) sebesar 50 bps menjadi 5,25%. Lalu suku bunga deposit facility sebesar 50 bps menjadi 4,5% dan suku bunga Lending Facility sebesar 50 bps menjadi 6%.

#SukuBunga   #KPR   #BI