Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Xabi Alonso Buru Rekor Langka

ERY | Kamis, 25 September 2025
Xabi Alonso Buru Rekor Langka
Xabi Alonso - Net
-

RN – Real Madrid mempertahankan rekor kemenangan 100% saat menghajar Levante 4-1 di pertandingan La Liga Spanyol.

Kini, pelatih Xabi Alonso memburu rekor yang sudah bertahan 20 tahun, saat melakoni Madrid Derby melawan Atletico Madrid.

Madrid mengukir kemenangan keenam saat menyambangi markas Levante dalam laga midweek atau tengah pekan, Rabu, 24 September 2025 dini hari WIB.

BERITA TERKAIT :
Julian Alvarez Lunasi Utang Hattrick Gol
Vinicius Lecehkan Lawan

Rekor sempurna dengan memenangi semua pertandingan di pekan-pekan pertama kompetisi menjadikan Madrid bertengger di puncak klasemen.

Sebuah awal yang mengesankan dari Alonso, eks pemain Madrid yang direkrut dari Bayer Leverkusen menggantikan Carlo Ancelotti.

Dalam laga melawan Levante, pemain depan Kylian Mbappe kembali menunjukkan ketajamannya dengan mencetak brace hanya dalam tempo dua menit. Sebelumny, Vinicius Junior dan Franco Mastantuono membuka pesta kemenangan Los Merengues.

Seusai memetik kemenangan keenam, Alonso berpeluang menyamai rekor pelatih Vanderley Luxemburgo pada 2005. Ya, Luxemburgo menjadi satu-satunya pelatih yang membawa Madrid meraih kemenangan tujuh kali berturut-turut.

Pelatih asal Brasil ini mengawali tugas di Madrid dengan sangat mulus. Pasalnya Madrid merupakan tim galacticos yang bermaterikan pemain bintang, Zinedine Zidane, Ronaldo, Roberto Carlos hingga produk lokal, Raul Gonzalez.

Hanya saja meski melakukan start gemilang, namun Luxemburgo menutup kompetisi dengan kegagalan. Madrid tak meraih satu pun trofi. Di La Liga Spanyol, mereka hanya menduduki peringkat dua di bawah Barcelona yang menjadi juara.

Di Liga Champions, Madrid hanya bertahan hingga 16 besar. Sementara pencapaian di Copa del Rey lebih memalukan. Bagaimana tidak, tim bertabur bintang disingkirkan tim dari divisi dua, Real Valladolid.

Alonso sudah tentu ingin menyamai rekor kemenangan Luxemburgo yang sudah bertahan 20 tahun tetapi tak berharap mengulangi akhir kegagalan.

Pencapaian Luxemburgo memang mengesankan. Bahkan pelatih sekelas Ancelotti hanya tiga kali berturut-turut membawa Madrid memetik kemenangan.

Hanya saja Alonso tak jemawa dengan start gemilang dirinya sebagai pelatih Madrid. Menurut dia, tim masih berada di bagian awal kompetisi. Mereka juga masih harus berkembang.

“Kami masih berada pada fase pertumbuhan. Kami masih dalam proses membangun,” kata Alonso usai membawa tim menaklukkan Levante kepada Sports Illustrated.

“Kami juga baru 51 hari berkumpul bersama. Jadi ini masih perjalanan yang panjang. Yang jelas kami ingin membangun fondasi yang solid agar bisa bersaing di Liga Champions, La Liga dan Copa de Rey,” ujarnya lagi.

Alonso mengakui tim masih dalam proses pematangan. Sebagai pelatih baru, dia harus bisa menyatukan pemain lama dan mereka yang baru didatangkan. Selain itu ada pemain muda dari binaan sendiri seperti Gonzalo Garcia yang diprediksi bakal melejit.

“Mereka sudah saling mengenal dengan baik. Ini bagian yang sangat penting. Tentu masih ada ruang untuk berkembang tetapi kami sudah berada di jalurnya. Namun ini bukan akhir tetapi justru sebuah awal,” tuturnya.

Bila Madrid meraih sukses dengan bertengger di puncak, sebaliknya Atletico tidak mulus mengawali kompetisi. Tim asuhan Diego Simone baru sekali meraih kemenangan dan tertahan di peringkat 12 dengan poin enam.

Performa Atletico yang belum stabil menjadikan Madrid lebih diunggulkan. Namun dalam derby ini, Atletico bertindak sebagai tuan rumah sehingga membuka peluang mendulang tiga poin sekaligus menghentikan rekor 20 tahun Madrid.