RN - Siapa Pj Gubernur DKI Jakarta pengganti Anies Baswedan masih digodok. Kemendagri nantinya akan menyetorkan nama lalu Jokowi memilihnya.
Tiga nama Pj Gubernur DKI yang diusulkan oleh DPRD adalah Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Daerah DKI Marullah Matali, Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar. Nama-nama ini telah diserahkan kepada Menteri Dalam Negeri pada Rabu, 14 September 2022.
Sumber di Istana Negara menyebutkan, nama Heru Budi terbilang paling kuat. Dan hanya menunggu intruksi dari Jokowi.
BERITA TERKAIT :Sementara Bahtiar juga berpeluang. Karena, namanya mendadak muncul dan langsung mendapatkan dukungan dari enam fraksi.
Sementara Marullah bukan berarti tidak ada peluang. Dia juga punya peluang walaupun kecil. "Ketiganya ada peluang walaupun ada skala persentasinya," ungkap sumber yang namanya enggan disebutkan, Rabu (28/9) malam.
Mantan pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Soni Sumarsono menyoroti ramainya pembicaraan mengenai penjabat Gubernur DKI jelang Anies Baswedan purnatugas pada 16 Oktober, mendatang. Menurutnya, penjabat Gubernur DKI akan tetap dipilih dari orang yang dipercaya Presiden Joko Widodo.
“Itu sebenarnya ujungnya sebuah hak prerogatif dari presiden ya,” kata Soni dalam diskusi di Jakarta, Rabu (28/9/2022).
Dia memandang, urgensi paling penting bagi penjabat gubernur nantinya adalah fungsi penyelenggaraan pemerintah daerah yang bisa tetap berjalan dengan efektif. Selain itu, penjabat perlu memastikan peran hukum dan pengawalan terbaik terhadap penyelenggaraan pemilu serta pilkada serentak di daerahnya.
“Hal penting terakhir adalah memastikan situasi dan kondisi daerah kondusif,” jelasnya.
Menurut Soni, siapapun calon penjabat Gubernur DKI yang terpilih oleh presiden dari usulan DPRD DKI dan Kemendagri memang harus memahami DKI Jakarta sebaik-baiknya. Namun demikian, dia juga tetap harus memastikan keberhasilan pelaksanaan kebijakan dan agenda prioritas Presiden Jokowi di DKI.
“Bayangkan kalau dukungan Pj Gubernur DKI terhadap presiden setengah-setengah, ya enggak mungkin. Itu vertikal ke atas jadinya,” kata dia.
Walaupun ada hubungan vertikal, dia menilai, Pj Gubernur DKI Jakarta seharusnya juga mahir dalam membangun komunikasi interaktif dengan badan legislatif atau DPRD DKI. Utamanya, saat pengelolaan isu dan administratif serta pola pikir DPRD DKI dijadikan pokok dalam menerjemahkan program dalam rencana pembangunan daerah (RPD).
Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Zita Anjani meyakini tiga nama calon Pj Gubernur DKI Jakarta, salah satunya akan dipilih oleh Presiden Jokowi.
“Saya yakin betul nanti tiga nama yang dipilih DPR DKI itu inshaallah yang dipilih Pak Jokowi,” kata Zita dalam dialog di Acara Mencari Figur Ideal Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Rabu, 28 September 2022.
Menurutnya, DPRD akan marah bila Jokowi memilih di luar dari tiga nama yang mereka usulkan. “Pastinya kita ngomel-ngomel,” tuturnya.
Selain itu, ia mengatakan bahwa tiga nama yang sudah diusulkan merupakan orang-orang yang mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.
“Kalau kita mau jago-jagoan, saya ada sih, cuman gamau kasih tau disini. Tapi, kalau kita lihat, tiga nama tersebut semuanya sangat mumpuni, saya yakin betul, inshaallah, mudah-mudahan kenyataan,” kata dia.
Apa Kata Para Calon?
Tiga calon Pj Gubernur DKI nampaknya masih malu-malu. Mereka menunggu siapa yang akan dipilih oleh Jokowi untuk memimpin ibu kota hingga 2024.
Marullah Matali misalnya. "Tanggapannya cuma Qulillahumma Malikal Mulki Tu'til Mulka Mantasya," kata Marullah di Hotel Aryaduta, Jakarta, Rabu (28/9).
Arti petikan ayat tersebut: Katakanlah Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau Kehendaki.
Saat didesak soal tanggapannya lagi, Marullah menolak berbicara lebih lanjut. Ia hanya menegaskan tak memimpikan bisa menjadi Pj Gubernur. "Saya tidak mimpi hari ini. Cukup ya," imbuhnya.
Begitu juga dengan Bahtiar. Dia hanya menjawab slow saat ditanya soal peluang menjadi Pj Gubernur DKI. "Amin," kata Bahtiar di Hotel Trans Resort Bali, Selasa (27/9/2022).
Bahtiar hanya menjawab singkat terkait persiapannya. Ia enggan berkomentar lebih jauh setelah dirinya diusulkan menjadi calon Pj Gubernur DKI pengganti Anies.
Untuk diketahui, Bahtiar pernah menjabat Pj Gubernur Kepulauan Riau pada 2019.
"Terus yang lainnya komitmennya sama saya pernah dipercaya Presiden oleh Mendagri untuk laksanakan sebagai Pj Gubernur Kepri pada 2019 saat pandemi COVID dan di saat pilkada," ucap Bahtiar.
Sama halnya dengan Heru. "Kandidat-kandidat yang ada kan mempunyai kesempatan yang sama, memiliki kemampuan potensi yang baik, bahkan lebih baik. Dan ada kalimat hari esok penuh misteri. Jadi kembalikan ke alam semesta, saya yakin alam semesta akan memberikan yang terbaik," kata Heru kepada wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (23/9/2022).
Heru mengaku masih bekerja seperti biasa. Dia fokus untuk mengerjakan tugas sebagai Kasetpres untuk melayani Presiden Jokowi.
"Ya sampai hari ini masih biasa-biasa saja. Bahkan, minggu depan penuh dengan kunjungan kerja, masih menjalankan tugas Kasetpres," ujar Heru.
Heru mengatakan tak ada pembicaraan khusus dengan Jokowi. Dia mendampingi Jokowi dalam kapasitasnya sebagai Kasetpres.