Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Emak-Emak: Pak Jokowi Harga Telur 30 Ribu, Menterinya Sibuk Capres & Copres

RN/NS | Senin, 29 Agustus 2022
Emak-Emak: Pak Jokowi Harga Telur 30 Ribu, Menterinya Sibuk Capres & Copres
-

RN - Harga telur membuat emak-emak panik. Mereka menuding kalau Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan sibuk menuju 2024.

"Ini harga telur 30 ribu, Pak Jokowi menterinya capres copres sih. Jadi sibuk terus," terang Rini, emak dua anak warga Depok, Jawa Barat, Minggu (28/8).

Begitu juga kata Fitri. Emak-emak empat anak warga Slipi, Jakbar ini menyatakan, kalau telur 30 ribu bisa bikin kantong jebol.

BERITA TERKAIT :
Penimbun Emas Sumringah, Emak-Emak: Lumayan Buat Modal Liburan 
Modus Baru Hipnotis Di Serpong Tangsel, ATM Ditukar Lalu Dikuras, Duit Belanja Emak-Emak Ludes 

Sementara Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan harga telur akan turun dalam dua pekan ke depan. Diketahui saat ini harga telur di pasaran tembus lebih dari Rp30 ribu per kilogram.

"Nanti ini dua minggu ini Insya Allah akan turun," kata Jokowi di Pasar Cicaheum, Bandung, Jawa Barat, seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (28/8).

Jokowi mengatakan kenaikan harga telur itu salah satunya dikarenakan harga pakan ternak yang juga naik.

"Karena memang pakan ternak yang naik, yang kedua ini fluktuasi biasa," ucapnya.

Diketahui, saat ini harga telur di pasaran tembus lebih dari Rp30 ribu per kilogram. Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan harga telur ayam tercatat tertinggi dalam sejarah atau lima tahun terakhir.

"Persoalan telur ini sudah terjadi sejak beberapa minggu terakhir dari Rp27 ribu per kg menuju Rp29 ribu, ke Rp30 ribu bahkan sekarang sampai ke Rp32 ribu per kg, Menurut kami ini harga tertinggi dalam sejarah 5 tahun terakhir kementerian perdagangan bekerja," kata Abdullah beberapa waktu lalu.

Sementara, harga bahan pokok lain dikatakan harganya stabil. Misalnya minya goreng yang sebelumnya pernah jadi polemik, harganya turun dan bahkan di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).