Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Ini Pesan Anies ke BUMD

Natal-Tahun Baru, Telor dan Ayam Bikin Pusing Emak-Emak

NS/RN | Minggu, 16 Desember 2018
Natal-Tahun Baru, Telor dan Ayam Bikin Pusing Emak-Emak
Anies Baswedan saat sidak ke pasar memantau harga kebutuhan pokok.
-

RADAR NONSTOP - Menjelang natal dan tahun baru, harga kebutuhan pokok merangkak naik. Telor dan daging ayam mulai naik.

Walau tidak besar, tapi kenaikan bahan pokok membuat pusing emak-emak. "Wah, pada naik mas. Naiknya dari 1.000 sampai 5.000," keluh Neneng, warga Kembangan, Jakarta Barat, Minggu (16/12/2018).

Keluhan sama dilontarkan Hasanah. "Naik semua. Pusing kita belanja," ungkap ibu dua anak yang tinggal di Kebayoran Baru, Jaksel ini.

BERITA TERKAIT :
Orang Kaya Berobat Ke Luar Negeri, Rp 90 Triliun Lenyap
Raja Dangdut Ajak Anggota FORSA Sukseskan Bulan Dana PMI 2024

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah memerintahkan tiga BUMD menjaga kestabilan harga dan stok pangan menjelang Natal dan Tahun Baru. Tiga BUM tersebut yakni PT Food Station Tjipinang, Dharma Jaya dan PD Pasar Jaya.

“Tiga BUMD tersebut mendapat tugas khusus menjaga kestabilan harga pangan pangan serta menjamin agar pasokan stabil. Ini untuk menjaga gejolak harga. Jangan sampai menyusahkan masyarakat. Jadi ketiga perusahaan daerah ini bertugas untuk itu,” kata Anies, di Balaikota, Sabtu (15/12).

Menurut Anies, sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat menjelang perayaan hari besar agama maka permintaan dipastikan meningkat. “Saat terjadi peningkatan permintaan maka stok pangan tidak boleh kososng atau berkurang,”katanya.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan (KUKMP) DKI Jakarta, Adi Ariantara mengatakan, stok yang ada di Badan Urusan Logistik (Bulog) dan PT Food Station Tjipinang Jaya jika diakumulasikan mencapai 513.000 ton.

“Kebutuhan perhari warga Jakarta sekitar tiga ribu ton. Artinya, persediaan beras untuk 170 hari ke depan dalam kategori aman,” ujarnya.

Adi menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta memiliki pengalaman dalam memastikan kestabilan harga dan pendistribusian pangan, khususnya menjelang hari besar keagamaan.

“Kita jaga agar suplai atau pasokan aman. Sebab, lonjakan harga sering dipicu akibat banyaknya permintaan tapi pasokannya kurang,” ungkapnya.

Ia menambahkan, hal terpenting lainnya dalam menjaga kestabilan harga adalah membuat jalur distribusi yang efisien, efektif, dan tanpa kendala.

“Harga beras sangat berpengaruh terhadap inflasi. Untuk itu, harga beras perlu terus dijaga agar tidak terjadi lonjakan,” tandasnya.

#TahunBaru   #HargaNaik   #