Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Pasar Barito Dibulldozer, Menghapus Jejak Gubernur Ali Sadikin?

RN/NS | Senin, 27 Oktober 2025
Pasar Barito Dibulldozer, Menghapus Jejak Gubernur Ali Sadikin?
Pasar Barito, Jakarta Selatan.
-

RN - Pasar Barito, Jakarta Selatan (Jaksel) akhirnya tinggal kenangan. Pasar yang diresmikan pada tahun 1970 sebagai pusat penjualan ikan dan bunga oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin itu di bulldozer, Senin (27/10/2025).  

Kawasan Pasar Barito nantinya akan dibangun Taman Bendera Pusaka. Saat pembongkaran tidak ada perlawanan dari pedagang. 

Penertiban dilakukan sejak pukul 05.00 WIB di sekitar Jalan Barito 1. Sejumlah personel dikerahkan dari tiga unsur mulai dari Satpol PP, Polres Metro Jakarta Selatan dan TNI.

BERITA TERKAIT :
Pajak Pedagang Online Mau Digeber, DJP Jangan Bikin Gaduh Lagi

Taman Bendera Pusaka nantinya akan menggabungkan tiga taman yakni Taman Langsat, Taman Ayodya, dan Taman Leuser. Pemprov DKI menjelaskan taman ini juga dirancang untuk mengelola tata air kawasan, membantu pengendalian banjir, dan meningkatkan interaksi sosial warga.

Kepala Dinas CKTRP DKI Jakarta, Vera Refina Sari, mengatakan renovasi ini dilakukan agar ruang publik lebih ramah lingkungan. Vera menyebut taman ini akan menjadi ikon baru ruang terbuka hijau di Jakarta Selatan yang mengintegrasikan fungsi ekologis, sosial, dan budaya.

"Proyek ini bukan sekadar renovasi taman, tetapi sebuah kelahiran kembali (rebirth) kawasan Barito menjadi ruang publik yang lebih hidup, multifungsi, dan ramah lingkungan," ujar Vera.

Kata Vera, revitalisasi Pasar Barito sebagai upaya untuk menanggulangi banjir yang kerap terjadi di sekitar Barito dan Blok M. Dia berharap Taman Bendera Pusaka ini menjadi sistem pengendalian banjir.

"Di kawasan itu sering terjadi banjir saat hujan deras. Karena itu, manfaat utama dari Taman Bendera Pusaka adalah sebagai sistem pengendalian banjir terpadu yang ramah lingkungan," ungkap Vera.

Taman ini akan dilengkapi sistem pengaturan air, sungai buatan, dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang mampu menampung serta memurnikan limpasan air hujan sebelum dialirkan ke saluran umum. Dengan sistem ini, air yang mengalir di taman akan tetap jernih dan tidak mencemari lingkungan sekitar.

Selain fungsi ekologis, taman ini juga menghadirkan fasilitas olahraga dan rekreasi seperti jogging track sepanjang 1,2 kilometer, lapangan bulu tangkis, lapangan tenis, dan area permainan anak, sehingga dapat dimanfaatkan masyarakat dari berbagai kalangan.

Pembangunan Taman Bendera Pusaka ditargetkan rampung pada akhir 2025. Setelah proyek ini selesai, Pemprov DKI berencana melanjutkan pengembangan serupa di taman-taman lainnya di Jakarta.

Pedagang Kecil 

Beberapa pedagang sempat protes atas relokasi ke Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung. "Di sana gak laku dagangan kita," tegas salah satu pedagang. 

Tapi kata dia, mau gimana lagi. "Kami kan cuma pedagang kecil, gak mungkin juga melawan," ucapnya. 

Diketahui, Pasar Barito sempat menjadi destinasi wisata. Pada tahun 1960 awalnya dimulai dari kios-kios liar dan gerobak bongkar pasang di tepi jalan. 

Lalu, 1970, Pasar Barito diresmikan oleh Gubernur Ali Sadikin sebagai pusat penjualan ikan, burung, dan bunga. Dan tahun 2000, pasar semakin ramai dan dikenal luas sebagai destinasi wisata belanja flora dan fauna.

Wali Kota Jakarta Selatan, M. Anwar mengatakan pedagang direlokasi ke Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung. Ada 25 pedagang sudah pindah dan sudah mulai berdagang.

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo mengatakan pembangunan Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung juga telah rampung. Total 125 kios yang terbagi ke dalam beberapa zona.

Zona A (Kuliner) terdiri atas 22 kios, Zona B (Amfiteater) memiliki 70 tempat duduk dan Zona C dan D (Pedagang burung dan pakan hewan) sebanyak 74 kios serta Zona E (Parsel dan kuliner tambahan) berjumlah 29 kios.