RN - Indothrift Fest 2022 yang dijadwalkan berlangsung selama tiga hari di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, berakhir dibubarkan. Penyebabnya, uang tiket peserta hingga tenant diduga dibawa kabur panitia.
Kabar tersebut diketahui dari cuitan akun twitter @maaska_. “#Indothrift Fest Jiexpo Kemayoran Jakarta ancur parah! Bisa-bisanya bikin event cuman mau duitnya doang! Ketua panitianya kabur, listrik, stand, dan lainnya tiba-tiba berubah, dan molor parah!” cuit akun tersebut, dikutip Radarnonstop.co, Minggu (7/8/2022).
"Ancur bngt! Gak mikirin tenant-2 yg dateng dari luar kota bahkan luar pulau!" lanjut akun @maaska_.
BERITA TERKAIT :Pengguna akun juga menyebut nama ketua panitia berinisial RRA tengah dicari semua orang yang merasa dirugikan dalam event itu. "Dia kabur dari tanggung jawab, dan semua panitia pun pulang, pokoknya semua orng2, tenant2, dan orng2 yang dirugikan pada nyari ketuanya," imbuhnya.
Sontak cuitan @maaska_ mendapat respons dari warganet. Seorang warganet mengaku ditelantari saat loading barang untuk event itu. "Pas loading in ditelantari, tiket thrift stage tiba-tiba sold out padahal pengunjung dikit bgt. Vendor tenda blum dibayar!!! Penipuan berencana, gila," tulisnya.
"event kentang, malu2in jakarte aje," tulis warganet lainnya.
"Emang parah sih ini... sori info yg w dapet harga tiket 50 dan 150 sisy, malah yg OTS semalem di tembak harga 175.. Gue dateng jam 6, sempet beli baju juga, cuma suasananya lebih mirip pasar setan daripada festival. Oh iya Konsernya ngaret parah.." tutur lainnya.
Kronologi Infothrift Fest 2022 Dibubarkan
Bermula di hari pertama acara dengan permasalah listrik kemudian merembet ke lainnya. Pihak penyelenggara mengklaim lebih dari 2.000 tiket terjual.
"Kami sebagai tenant tidak merasakan dampak penjualan tiket yang kabarnya habis atau terjual 2.000," beber @aagunnaf di Instagram Story, Sabtu (6/8/2022).
Keanehan lain saat tiket on the spot ditutup dan pengunjung diharuskan membeli tiket VIP Stage. Situasi kian janggal ketika pihak pajak, perizinan, vendor stage, tenda mencari penyelenggara menagih pembayaran DP, tapi tak disanggupi.
"Faktanya, si penyelenggara sudah menerima uang sewa dari 100 tenant, uang sponsor dan brand besar," ujar Aagunnaf.
Dicek ke rekening ternyata uang pihak penyelenggara tersisa Rp 2 juta. Imbasnya vendor memutuskan membongkar panggung, tenda dan lainnya.
"Mau nggak mau tenant juga harus cabut dari event," terang Aagunnaf.
Pada cuitan terpisah, aku @maaska_ menginformasikan ketua panitia berinisial RRA dan dua rekannya sudah diamankan ke polsek setempat, namun kemudian dibebaskan. "Dua temannya malah melapor balik dengan kasus kekerasan, karna kan mereka digebuki dlu sebelum dibawa ke polsek," ujar si pengguna akun.
"Kasus penipuan uang itu malah diturunin, karna kata pihak polsek klo kasus penipuan itu harus diselidiki dulu, sedangkan kekerasan bisa langsung ditindak," tambahnya.