RN - Aksi Jumat Keramat menolak lupa kasus dugaan korupsi Formula E kembali digelar di depan Kantor Bank DKI, Jakarta pada Jumat, 29 Juli 2022.
Demo kali ini digelar oleh kelompok mengatasnamakan Satu Padu (Sapu) Lawan Koruptor Formula E itu mendesak agar pihak Bank DKI bisa dipanggil dan diperiksa oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memperjelas kasus Formula E.
"Biar KPK tidak lupa ingatan, maka kami hari ini sambangi Bank DKI untuk gelar aksi menolak lupa kasus Formula E. Sudah saatnya KPK bekerja lagi, dan panggil pihak-pihak terkait khususnya Bank DKI untuk dimintai keterangan" tegas Koordinator Aksi Daud.
BERITA TERKAIT :
Lebih lanjut, Daud mendesak lembaga antirasuah untuk tidak pasif menyikapi kasus Formula E. Sudah saatnya KPK bergerak cepat untuk menaikkan statusnya ke tahap penyidikan.
"Jumat Keramat adalah momen sakral terkait kasus-kasus korupsi. KPK jangan tidur," katanya.
Kata dia, pihaknya melihat hingga hari ini proses kasus Formula E seperti jalan ditempat, karena belum ada kejelasan apalagi penetapan tersangka yang ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia.
"Di sini sangat keliatan terlihat KPK lamban bin mandul juga loyo pada kasus Formula E. Sungguh ironis jika kasus Formula E ini malah mandeg dan mengendap di bawah meja para penyidik," ujarnya.
Selanjutnya, massa menggelar aksi mimbar bebas di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan.
Mereka menggelar teatrikal dengan mengenakan topeng pimpinan KPK yang tiduran di halaman Gedung Merah Putih. Teatrikal ini sebagai simbol sindiran adanya kasus korupsi Formula E yang sengaja ditidurkan.
Para pendemo juga membawa spanduk bertuliskan "Kasus Korupsi Formula E sengaja ditidurkan KPK, dan KPK Lemah Syahwat Tak Berani Usut Tuntas Korupsi Formula E".
"Sebagai bentuk kekecewaan, kami gelar aksi tiduran depan KPK. KPK sepertinya 'meninabobokan' kasus Formula E, sehingga jalan ditempat tidak ada perkembangan lanjut," tegas Daud.
Padahal, kata dia, harapan masyarakat Jakarta sangat tinggi agar kebenaran atas skandal Formula E itu bisa terungkap. Dan publik menanti-nantikan keberanian penyidik lembaga antirasuah membuka tirai selebar-lebarnya dan di tampilkan secara transparan ke publik apa yang terjadi pada penyelenggaraan Formula E.
"Keseriusan dan langkah cepat KPK untuk mengusut kasus Formula E yang masih mengendap di KPK ditunggu-tunggu rakyat," ujarnya.
Oleh karenanya, pihaknya mendesak penyidik KPK memanggil pihak-pihak yang diduga terlibat dipusaran Formula E diantaranya Jakpro, Bank DKI, Dispora hingga Anies Baswedan untuk dimintai keterangan agar kasus Formula E menjadi terang benderang.
"Kami minta KPK dan BPKP transparan dalam melakukan penyelidikan, jangan ada yang ditutup-tutupi. Buka lebar kasus Formula E ke publik," pungkasnya.