RN- Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi telah melakukan perombakan (reshuffle) ekmarin, Rabu (15/6).
Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera, Habib Aboebakar Alhabsyi mengungkapkan, pregantian Menteri tersebut bisa dimaknai beragam oleh publik.
“Presiden dilihat ingin melakukan recovery ekonomi yang lebih keceng lagi. Sehingga ada pergantian menteri perdagangan, sedangkan pergantian Menteri ATR/ BPN kemungkinan untuk mempercepat masuknya investasi ke Indonesia,” ujarnya kepada radarnontop, Kamis (16/6).
BERITA TERKAIT :Ketua Komisi IV: Kategori Kota Bekasi Jadi Kota Layak Anak Jangan Hanya Di Atas Kertas
Dewan Minta Pemkot Agar Persiapan PPDB Online 2025 di Kota Bekasi Harus Matang
Dikatakan Anggota Komisi III DPR ini, bisa saja publik melihat resuffle ini seperti bagi bagi kue, buat mereka yang sudah berkeringat, namun selama ini belum mendapatkan porsi.
“Hal ini terlihat, ada beberpa pimpinan partai yang mendapatkan jabatan,” terangnya.
“Publik akan melihat, ada proses suksesi yang sedang disiapkan Pak Jokowi. Bisa jadi Partai partai yang saat ini mendapatkan porsi, akan masuk dalam koalisi yang mengusung capres penerus Jokowi,” ujarnya.
Lebih jauh, Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan DPR mengungkapk, PKS sebagai partai oposisi tentunya kita berharap pemerintahan fokus untuk pemulihan ekonomi.
Oleh karenanya, resuffle seharusnya digunakan untuk menaikkan performa kinerja kabinet.
“Waktu yang tersisa dari masa jabatan pemerintahan ini akan bisa secara optimal memulihkan perekonomian nasional,” pungkasnya.
