RN - Siapa calon pengganti Anies Baswedan masih gelap. Walau sudah ada beberapa nama yang beredar, tapi hingga kini belum ada yang dijagokan.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengatakan bahwa Istana belum merespons soal calon Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta pengganti Anies Baswedan.
"Belum ada informasi dari Istana soal ini, coba cek ke Depdagri (Departemen Dalam Negeri)," kata Ngabalin, Kamis (26/5/2022).
BERITA TERKAIT :Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), sesuai undang-undang, nantinya akan mengusulkan nama-nama Pj Gubernur kepada Presiden. Kemudian, Kemendagri akan melakukan penyaringan dan melaporkan kepada Presiden sebelum dilakukan sidang.
Adapun menurut Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, kriterianya merupakan pejabat pimpinan tinggi madya atau eselon satu. Perlu diketahui, Pj Gubernur ini merupakan pejabat yang akan menggantikan tugas dari Gubernur yang masa jabatannya akan habis.
Menurut Tito, jika masa jabatan dari Pj Gubernur adalah satu tahun, namun bisa diperpanjang sesuai ketentuan serta bisa digantikan dengan orang lain atau dengan Pj Gubernur yang sama.
Dicap Pejabat Gatel
Sepak terjang Sekda DKI Jakarta Marullah Matali dikritik. Mantan Wali Kota Jaksel yang biasa disapa MM itu dicap birokrat gatel lantaran sibuk mencari dukungan.
Harusnya, Marullah sibuk bekerja dan bukan wara-wiri memburu kursi. Hal ini ditegaskan Ketua Forum Pemuda Peduli Jakarta (FPPJ), Endriansah alias Rian kepada wartawan, Kamis (26/5).
Rian meminta kepada Marullah sigap bekerja dan bukan sigap memburu dukungan. "Jangan gatel lah, benahi dulu kinerjanya," ungkap aktivis Jakarta ini.
Kabar beredar, Marullah memburu dukungan ke parpol dan beberapa ormas di Jakarta. "Jangan sampai ada istilah buruk rupa cermin dibelah," beber Rian.
Rian menyatakan, jika memang garis tangan dan rejeki Marullah menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta pasti akan dapat. "Tapi kalau kinerja biasa aja dan buruk gimana mau jadi," tukasnya.
Rian ragu jika Marullah menjadi Pj Gubernur akan tahan banting. "Marullah siap gak dihajar kiri kanan. Ingat, Gubernur itu beda dengan Wali Kota. Di DKI, jarum jatuh aja yang salah gubernur," ungkapnya.
Diketahui, calon kuat Pj Gubernur DKI adalah Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono dan Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) Juri Ardiantoro.
"Ada yang mulai kasak-kusuk hingga berupaya mencari dukungan. Biarlah Pj Gubernur jadi urusan Presiden Jokowi, jangan untuk kepentingan politik praktis di 2024 nanti. Jika nanti Pj yang ditunjuk memihak, maka akan rusaklah birokrasi dan sistem politiknya," ungkap Rian.
Marullah saat ditanya wartawan terlihat malu-malu. “Tanya ke yang masukin saja ya,” ujar dia saat ditanya wartawan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin, 23 Mei 2022.
Saat ditanya apakah Marullah siap jika benar ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Sekda DKI itu mengatakan sebagai pegawai negeri dia hanya mengikuti perintah.
“Tidak ada kata-kata seperti itu ya, saya mah pegawai negeri, saya ikut saja,” katanya. “Cukup ya, saya no comment dulu ya, makasih ya. Makasih banyak.”