Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Banyak Garap Proyek Besar

PT. Jakpro Malah Rugi Terus, Kok Dewan Diam Saja, Cair Ya?

RN/CR | Kamis, 19 Mei 2022
PT. Jakpro Malah Rugi Terus, Kok Dewan Diam Saja, Cair Ya?
-Net
-

RN - Selama tiga tahun berturut-turut, PT Jakarta Propertindo (PT Jakpro) merugi terus. Anehnya DPRD DKI Jakarta seolah tutup mata dan tak pernah mempersoalkan hal tersebut. Mungkinkah dewan di Kebon Sirih telah cair?

Diketahui, perusahaan plat merah milik Pemprov DKI Jakarta itu merugi dari tahun 2018 Rp. 240,8 miliar, 2019 Rp. 76,22 miliar dan 2021 Rp. 110.83 miliar. Bila dikalkulasi, total kerugian selama 3 tahun terakhir mencapai Rp. 427,94 miliar.

Menanggapi hal ini, pengamat perkotaan Jakarta, Sugiyanto mengatakan, mestinya DPRD di Kebon Sirih harus bereaksi dan tidak tutup mata. “Harusnya bentuk Pansus dong. Kenapa itu merugi terus tiga tahun berturut-turut,” ujar Sugiyanto.

BERITA TERKAIT :
DPRD Tangsel Tancap Gas, Kebut 12 Raperda Di 2025
PPP DKI Aja Ambruk, RIDO Bisa Kena Prank Sandiaga Uno?

“PT. Jakpro itu BUMD  perseroan terbatas daerah (Perseroda) yang sahamnya 100% milik DKI. Logikanya PT. Jakpro juga milik masyarakat Jakarta. Jadi bila PT. Jakpro rugi, maka juga menjadi kerugian masyarakat Jakarta. Atas dasar inilah DPRD Jakarta perlu segera membentuk Pansus.”

Ia menambahkan, kerugian usaha PT. Jakpro yang terjadi selama tiga tahun berturut-turut sejak tahun 2019-2021 sangat megherankan. Seharusnya melihat dari profil usaha, sepatutnya mencatat untung, bukan rugi.

“Apalagi selama ini DPRD Jakarta banyak memberikan restu Penyertaan Modal Daerah (PMD) yang nilainya mencapai triliunan rupiah ke Jakpro. Seharusnya DPRD gerah PT Jakpro terus merugi,” cetusnya.
Ketika ditanya kemungkinan kerugian usaha PT. Jakpro terjadi akibat dampak dari pandemi Covid-19 yang terjadi pada awal tahun 2020 dan 2021, Sugiyanto menjelaskan kalau sebagian besar kegiatan usaha PT. Jakpro masih tetap bisa beroprasi karena termasuk yang dikecualikan, seperti sektor infrastruktur, bidang  properti, jalan tol, waduk dan prasarana infrastruktur lain.

“Kalau BUMD lainnya masih bisa tetap untung meski ada pandemi Covid-19, seperti BUMD PT. Pembangunan Jaya yang selalu untung sejak tahun 2017-2021, lalu mengapa PT. Jakpro mengalami kerugian. Apalagi ditahun 2019 di Jakarta belum ada pandemi Covid-19. Tetapi PT. Jakpro tetap rugi senilai Rp. 76,22 miliar,” sindir SGY

Dengan demikian menurut SGY, Dewan Jakarta mempunyai kepentingan besar  untuk mengetahui faktor utama penyebab BUMD PT. Jakpro mengalami kerugian.

Terlebih selama ini PT. Jakpro banyak mendapat penugasan proyek-proyek besar. Pada tahun 2018 PT. Jakpro ditugaskanbuntuk mengelola lahan kontribusi pantai reklamasi di Jakarta Utara. Selain itu melakukan ground breaking proyek penugasan ITF, fasilitas pengolahan sampah modern di Sunter Jakarta Utara.

Kemudian sepanjang tahun 2019, PT. Jakpro mendapatkan penugasan pembangunan Jakarta International Stadium (JIS), revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), penyelenggaraan event Formula E, serta penugasan untuk ITF Zona Barat, Timur, dan Selatan. 

“Semua kegiatan penugasan tersebut mestinya memberikan keuntungan kepada perusahaan, lah ini kok malah rugi terus,” sergah SGY.

#Jakpro   #BUMD   #DPRD