Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Hentikan Kekerasan Ragawi Maupun Verbal 

Tori | Rabu, 13 April 2022
Hentikan Kekerasan Ragawi Maupun Verbal 
Jaya Suprana/dok pribadi
-

SEBAGAI pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan saya bersyukur Alhamdullilah bahwa dalam menunaikan tugas mengawal rakyat yang turun ke jalan pada tanggal 11 April 2022 laskar polisi dilarang membawa senjata api. 

Larangan membawa senjata api merupakan fakta yang membuktikan kesungguhan hati aparat keamanan negara menghindari kekerasan. 

Dari pihak pendemo juga tampak berusaha keras menghindari kekerasan sehingga dambaan yang tersirat dan tersurat di dalam Doa Untuk Demo 11 April pada hakikatnya terkabul. 

BERITA TERKAIT :
Victor Osimhen Cuek Disebut Gabung Klub Inggris
Roberto Mancini Terima Pesangon Ratusan Miliar

Meski wajar tiada gading tak retak namun sangat disayangkan telah terjadi insiden penganiayaan terhadap Ade Armando sehingga tokoh media sosial garis keras ini terpaksa dirawat di rumah sakit Siloam. 

Polemik pro kontra tampil di panggung dunia maya tentang layak-tidaknya Ade Armando dianiaya. Ada yang membenarkan namun ada pula yang tidak membenarkan. Namun sebagai pendiri Sanggar Pembelajaran Kekerasan jelas bahwa saya tidak layak membenarkan kekerasan yang dilakukan manusia terhadap manusia apa pun alasannya. 

Hukum telah memberikan jalan keluar dari perangkap kekerasan yang dilakukan manusia terhadap manusia. Silakan suka atau tidak suka terhadap Ade Armando sama halnya dengan suka atau tidak suka terhadap polisi atau mahasiswa namun sesuai sila ke dua Pancasila yaitu Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab maka adalah tidak adil dan tidak beradab apabila ada warga Indonesia yang tega melakukan penganiayaan  terhadap sesama warga Indonesia. 

Di masa Reformasi dan masa medsos bahkan kekerasan berkembang tidak hanya terbatas dalam bentuk kekerasan ragawi. 

Melalui jalur media sosial kekerasan juga merajalela dalam bentuk angkara murka kekerasan verbal yang menganiaya batin manusia. Kekerasan verbal bahkan memecah-belah bangsa dengan cacimaki hewani seperti anjing, babi, cebong, kampret dan teranyar adalah kadrun sebagai akronim kadal gurun demi menganiaya perasaan yang menjadi sasaran cacimaki. 

Kadrun malah bersifat SARA sebab dikaitkan dengan agama dan ras tertentu. Maka sebagai pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan dengan penuh kerendahan hati saya bersujud memanjatkan doa permohonan kepada Yang Maha Kasih berkenan bermurah hati menganugerahkan kesembuhan bagi Ade Armando. 

Di samping juga saya memohon perkenan Yang Maha Kasih menganugerahkan kekuatan lahir batin kepada bangsa Indonesia agar segera menunaikan Jihad Al-Nafs demi menghentikan segenap angkara murka kekerasan ragawi maupun verbal berupa caci maki dan hujatan demi bukan merusak, namun justru merawat sila poros Pancasila yaitu Persatuan Indonesia. AMIN

 

Jaya Suprana
Budayawan