Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Aksi Berikan Rapor Merah ke Airin Berujung Benjol

BOCOR | Rabu, 28 November 2018
Aksi Berikan Rapor Merah ke Airin Berujung Benjol
-

RADAR NONSTOP - Aksi membawa “Rapor Merah” yang ditujukan kepada Walikota Tangerang Selatan, Airin Rahmi Diany oleh Ratusan mahasiswa, yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Berujung bentrok dan benjol-benjol. Dilaporkan, ada 4 Mahasiswa terluka dalam aksi tersebut.

Terkait bentrokan Itu, Kapolsek Ciputat Donni Wibisono menyatakan, pihaknya mempersilahkan apabila mahasiswa yang menjadi korban untuk melanjutkan proses secara hukum.

"Ya silahkan saja. Tadi itu kan mereka (mahasiswa) mau bakar, ya kita mau padamin. Soalnya didepan Puspem itu kan Pom Bensin, wajarlah kita padamin," kata Kapolsek saat dihubungi wartawan lewat telepon.

BERITA TERKAIT :
Bangun Koalisi Besar Bersama PDIP, Wali Kota Tangsel Siap Nyeruduk 
Jadi Program Strategis, Kawasan Kumuh di Tangsel Bakal Ditata

Sementara dalam orasi para mahasiswa menggangap Airin Selama dua periode memimpin tidak menghasilkan banyak halnyang siknifikan buat wilayah kota Tangsel.

Aan Widya salah seorang orator mengatakan, kegagalan-kegagalan Pemerintah Kota Tangsel, mulai dari ratusan pasien di Rumah Sakit Umum (RSU) yang harus menunggu pengobatan dan perawatan.

Dunia pendidikan, lagi kata Aan, penuh dengan manipulasi, dan pungutan liar. Jabatan-jabatan honorer hingga bertahun-tahun.

"Ibu Walikota tahu di RSU, 700 pasien setiap harinya harus menunggu, untuk diobati. Dari jam 4 pagi sampai jam 4 sore. Dunia pendidikan yang sarat pungutan. Mana?" kata Aan ketika berorasi, selasa kemarin.

"Katanya Tangsel kota yang cerdas dan modern. Disini malah bangun Menara Pandang, yang sejak 2017, tidak selesai sampai sekarang. Bisanya cuma buang-buang duit," tambah Aan dalam orasinya

Sahad, orator lainnya menyatakan Walikota Tangsel sudah mencederai visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

"Misi yang pertama sudah dikhianati. Katanya membangun sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing. Sementara dunia pendidikan masih acak-acakan. Bagaimana mau membangun SDM yang berkualitas," kata Sahad.

Hingga usai berorasi, tidak ada satupun perwakilan Pemkot Tangsel yang mencoba memediasi unjuk rasa tersebut.