RADAR NONSTOP - Tepat pukul 10.00 WIB, Sesjen Ma’ruf Cahyono membuka Lomba Karya Tulis Ilmiah MPR dalam Rangka HUT Ke-47 Korpri.
Kegiatan yang diselenggarakan di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara V, Komplek Parlemen, Jakarta, 27 November 2018, itu diikuti oleh 5 finalis perwakilan aparatur sipil negara (ASN) LIPI, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Andalas, UGM, dan Badan Keahlian DPR.
Lomba karya tulis dengan tema ‘Urgensi Haluan Negara Dalam Pembangunan Nasional’, Ma’ruf Cahyono memaparkan kegiatan yang di-dewanjuri-in oleh Prof. Azyumardi Azra Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Prof. Ratno Lukito Guru Besar UIN Sunan Kalijaga, dan Dr. Hesti Armiwulan pakar Universitas Surabaya, memiliki fungsi yang strategis bagi ASN dan anggota Korpri. “Kami memanffaatkan momentum ini untuk mengoptimalkan peran ASN”, ujarnya.
BERITA TERKAIT :Lebih lanjut diungkapkan, kegiatan dari pengejawantahan Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau Empat Pilar MPR, itu tidak hanya diikuti anggota Korpri dari lingkungan MPR, DPR, dan DPD namun juga anggota Korpri dari lembaga negara, kementerian, civitas akademika, dan ASN lainnya yang berasal dari seluruh Indonesia. “Ini merupakan kegiatan yang positif”, tutur pria asal Banyumas, Jawa Tengah, itu.
Ditegaskan, dengan lomba ini berharap pemikiran dari ASN bisa disumbangkan kepada bangsa dan negara terkait sistem penata ketatanegaraan, tugas-tugas MPR, untuk menyempurnakan dan melaksanakan tata negara yang sudah berjalan. Untuk itulah dari lomba ini diharap muncul pemikiran dari ASN terkait upaya penyempurnaan sistem tata negara. “ASN bagian dari warga negara dan kita ingin masukan dari mereka”, paparnya.
Meski demikian ditegaskan bahwa apapun yang dipikirkan oleh masyarakat soal sistem tata negara, tak boleh ada yang keluar dari jati diri bangsa Indonesia. “Apapun bentuknya tetap harus pada koridor Pancasila”, tegasnya.
Naskah yang ada diharapkan menggali perpesktif yang lebih dalam sehingga bisa memperkaya pembahasan Panitia Ad Hoc I yang membidangi haluan negara. Panitia I menurut Ma’ruf Cahyono dibentuk oleh MPR saat Sidang Tahunan tahun 2018. “Kita harap bisa mendapat khazanah yang lebih luas dari pemikiran ASN”, ucapnya.
Menurut Ketua Panitia, Suryani, lomba itu digelar untuk menjaring dan mengetahui pendapat dan saran masyarakat mengenai haluan negara. “Sehingga acara ini penting dan strategis”, ujar perempuan yang juga menjadi Kepala Biro Administrasi dan Pengawasan Setjen MPR.
Lomba karya tulis yang disaksikan oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi itu menurut Widya Priyahita Pudjibudojo, perwakilan ASN UGM, disebut sebagai kegiatan yang bagus. Menurutnya MPR harus melakukan banyak kajian sehingga wacana yang berkembang bukan hanya sebatas opini namun juga berdasarkan riset. “Kegiatan ini merupakan salah satu outlet yang dilakukan oleh banyak pihak”, ujarnya.
Apa yang disampaikan Widya didukung oleh rekan satu tim, Nova Dona Bayo. Menurut perempuan berdarah Indonesia timur itu, dalam kegiatan itu dibicarakan mengenai haluan negara bukan hanya dari aspek hukum tetapi juga aspek lainnya seperti ekonomi, politik, dan sosial. “Ini mungkin yang perlu diperluaskan”, tuturnya.