Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Pak Jokowi, Cicilan Kredit  Rumah & Motor Tinggi Nih 

NS/RN | Jumat, 17 Desember 2021
Pak Jokowi, Cicilan Kredit  Rumah & Motor Tinggi Nih 
Ilustrasi
-

RN - Rakyat menjerit dengan cicilan rumah dan kendaraan seperti motor dan mobil yang masih tinggi. Padahal, suku bunga kredit sudah dalam tren menurun. 

"Pak Jokowi tolong ini. Kenapa cicilan rumah kok naik ya bukannya turun, kan suku bunga sudah turun," tegas Anita, warga Depok, Jawa Barat, Kamis (12/16) malam.

Hal senada diucapkan, Ozi M. Warga Cengkareng, Jakbar ini mengaku, naiknya cicilan kredit rumah dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu ini memberatkan rakyat.

BERITA TERKAIT :
Habib Rizieq Shihab Juga Ajukan Amicu Curiae, Sidang MK Makin Seru Nih... 
Wulan Berbikini Tiduran Di Pantai, Netizen: Masih Hot Kenceng 

Diketahui, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan saat ini penurunan suku bunga kredit lebih rendah dibandingkan suku bunga deposito.

Hal ini menyebabkan jarak antara suku bunga kredit dan deposito terus melebar sehingga net interest margin (NIM) perbankan terus mengalami peningkatan.

"Oleh sebab itu, Bank Indonesia memandang bahwa ruang bagi perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit masih cukup lebar," jelas dia dalam konferensi pers, Kamis (16/12/2021).

Perry mengungkapkan aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat yang meningkat mendorong perbaikan persepsi risiko perbankan, sehingga berdampak positif bagi penurunan suku bunga kredit baru.

Di pasar uang dan pasar dana, suku bunga PUAB overnight dan suku bunga deposito 1 bulan perbankan telah menurun, masing-masing sebesar 25 bps dan 145 bps sejak November 2020 menjadi 2,79% dan 3,05% pada November 2021.

"Di pasar kredit, penurunan SBDK perbankan terus berlanjut, diikuti penurunan suku bunga kredit baru pada seluruh kelompok Bank, kecuali BPD," kata dia.

Perry mengungkapkan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio / CAR) perbankan Oktober 2021 tetap tinggi sebesar 25,30%, dan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan / NPL) tetap terjaga, yakni 3,22% (bruto) dan 1,02% (neto).

Intermediasi perbankan terus membaik dengan pertumbuhan kredit sebesar 4,73% (yoy) pada November 2021.

Pertumbuhan kredit lebih merata pada semua jenis penggunaan, baik kredit modal kerja, kredit investasi maupun kredit konsumsi, yang masing-masing tumbuh 5,38% (yoy), 4,30% (yoy), dan 4,11% (yoy).