RN - Muntahan Gunung Semeru membawa duka. Hingga Minggu (12/5) dinihari, puluhan warga mengalami luka bakar akibat terkena abu vulkanik.
Sementara puluhan Kepala Keluarga (KK) dari Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, mengungsi.
Warga dievakuasi di lima titik pengungsian, yakni SD Negeri Supiturang 04, Balai Desa Oro-Oro Ombo, SD Negeri Oro-Oro Ombo 03, Balai Desa Sumberurip, dan SD Negeri Sumberurip 02.
BERITA TERKAIT :"Kami tidur tanpa alas dan seadanya," tegas warga.
"Proses evakuasi masih berlanjut sampai malam ini. Lokasi Desa Supiturang hujan deras, ada lima titik pengungsian," kata staf Kecamatan Pronojiwo Lumajang, Yoyok Heri Wahyudi kepada detikcom, Sabtu (4/12/2021) malam.
Menurut Yoyok, kondisi lokasi pengungsian masih seadanya. Belum ada alas tidur ataupun kebutuhan lainnya.
"Di sini (Pronojiwo) tidak bisa dijangkau dari Lumajang. Karena akses jembatan Gladak Perak putus. Bisanya melalui Malang," tuturnya.
Karena mendadak, lanjut Yoyok, tempat pengungsian belum tersedia alas tidur, selimut, pampers. Selain makanan dan minuman.
"Paling dibutuhkan alas tidur, selimut, pampers serta makanan dan minuman," sambungnya.
Yoyok juga menjelaskan, kondisi terkini wilayah Kecamatan Pronojiwo. Berapa jumlah warga mengungsi juga tengah dilakukan pendataan. Sejak erupsi aliran listrik padam hingga malam ini.
"Listrik padam sejak erupsi, untuk sementara tempat pengungsian pakai genset," tegasnya.
Sementara akses jalan menuju Lumajang via Ampelgading, Kabupaten Malang, ditutup. Karena jembatan Gladak Perak terputus aliran lahar dingin.