Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
OPINI

Banjir Jadi Bahan Bully Kaum Nyinyir, Anies 'Gak Bisa Napas' 

NS/RN | Sabtu, 13 November 2021
Banjir Jadi Bahan Bully Kaum Nyinyir, Anies 'Gak Bisa Napas' 
-

RN - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dipastikan tidak bisa napas. Dia harus terus bergerak untuk membenahi ibukota. 

Setelah Corona dinyatakan nyungsep dan anjlok, kini banjir siap-siap kembali datang. Anies harus tetap memantau pergerakan air ketika hujan deras. 

Bukan hanya harus kerja serius tapi Anies Baswedan juga akan menjadi sasaran bully kaum nyinyir. Jumat (12/11), hujan deras yang terjadi di Jakarta membuat beberapa ruas jalan tergenang. Kontan saja, akun-akun bully bermunculan. 

BERITA TERKAIT :
Cuaca Ekstrem, Pemudik Waspada Ancaman Bahaya
Bully Di Sekolah Jakarta Marak, Kekerasan Antar Siswa Bikin Ngeri

Saat ini tren Corona di DKI Jakarta sudah nyungsep. Jakarta ada pada Level 1. 

Bahkan, penanganan Corona di DKI masuk peringkat terbaik dengan posisi ke-47 dari 50 kota besar di dunia.

"Tentu kita tidak boleh euforia, tidak boleh kendor, tidak boleh lupa, tetap waspada. Apalagi kita sedang menghadapi akhir tahun dan awal tahun yang berpotensi adanya peningkatan seiring dengan semakin besarnya pelonggaran," terang Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.

Dari hasil penelusuran, saat ini setidaknya ada 7.000 akun pembully. Mereka selalu mencari celah kesalahan Anies.

Sedangkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan 470 unit pompa stasioner yang tersebar di 178 lokasi. Persiapan pompa sebagai antisipasi memasuki puncak musim hujan yang diprediksi terjadi pada Februari.

Mengutip dari akun resmi channel Youtube Pemprov DKI Jakarta, masing-masing pompa memiliki kapasitas daya sedot air antara 50-500 liter per detik.

Jumlah unit pompa yang tersebar di lima kota administrasi Jakarta juga berbeda. Misalnya, di Jakarta Barat pompa tersebar di 46 lokasi dengan jumlah pompa sebanyak 132 unit.

Di Jakarta Selatan 86 unit pompa tersebar di 40 lokasi, Jakarta Utara 48 lokasi dengan 126 unit, Jakarta Pusat 23 lokasi 87 unit, dan Jakarta Timur 21 lokasi 39 unit.

Dijelaskan dalam video tersebut, kondisi pompa sangat baik dan mampi dioperasikan pada mus hujan selama 24 jam non-stop. 

Sementara jika musim kemarau, pompa-pompa tersebut tidak dioperasikan. Namun, untuk mencegah terjadinya kerusakan pompa dioperasikam satu minggu sekali.