RN - Jarum jam baru menunjukkan angka 10 pagi. Sekelompok orang berseragam oranye tampak duduk dibawah pohon rindang.
Mereka tampak santai, bercengkrama dan mengobrol sesama mereka sambil sesekali menyeruput teh hangat yang terhidang.
“Ah, jam segini kok orang - orang itu duduk - duduk saja, bukannya pada kerja,” gumam Anggota DPRD DKI Jakarta, Jamaludin yang secara kebetulan melintas di lokasi tersebut.
BERITA TERKAIT :Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta ini pun penasaran dan ingin tahu apa yang sedang dilakukan oleh orang - orang bersegaram oranye yang ternyata adalah petugas PPSU (Penanganan Prasarana dan Sarana Umum).
Jamal pun tak dapat menahan rasa penasaran dan keingintahuannya. Terlebih saat ini petugas PPSU sedang dalam sorotan. Bahkan salah satu seniornya di DPRD DKI tanpa tedeng aling-aling menyebut petugas PPSU di era Anies Baswedan malas.
Tergerak akan hal itu, Jamaludin Anggota Fraksi Partai Golkar ini pun menghampiri para petugas PPSU yang sedang duduk - duduk santai tersebut.
“Hallo bapak - bapak PPSU, kenapa malah nongkrong dan mengobrol? Bukankah ini masih jam kerja?,” tegur Jamaludin.
Mendapat pertanyaan seperti itu, para petugas PPSU tampak sedikit terkejut dan kaget. Namun tak berselang lama, salah satu dari mereka pun menjawab.
“Iya pak, kami memang diberikan waktu memulihkan tenaga setelah selesai mengerjakan sebuah tugas. Makanya kami mencari bawah pohon yang sejuk sambil minum teh manis hangat,” jelas salah satu dari petugas PPSU tersebut.
Petugas PPSU itu pun lantas memperlihatkan photo-photo di HP mereka yang baru saja selesai mengerjakan penebangan pohon.
Selain itu, setelah diamati dari dekat, masih tampak peluh dan keringat membasahi seragam oranye yang melekat di tubuh mereka. Lalu bekas baret - baret atau goresan juga masih tampak jelas menghiasi pipi para petugas PPSU tersebut.
“Ooh, begitu ya,” jawab Jamal agai sedikit gugup tak menyangka akan mendapat penjelasan seperti itu. Dalam hati dia berbisik, untung saya bertanya langsung, tidak hanya menilai dari jauh.
“Andai saja tadi saya tidak bertanya langsung, tentu saja saya sudah salah menilai dan berburuk sangka,” ujar Jamaludin dalam hati.
Belajar dari hal tersebut Jamaludin pun menilai bahwa penilaian dan peringatan dari salah satu seniornya di DPRD DKI Jakarta tidak berlaku secara umum.
Faktanyq, PPSU di sekitar tempat tinggalnya, Cipayung, Ciracas, Pasar Rebo dan Makasar (red -Jamaludin bertempat tinggal di wilayah Ciracas) petugas PPSU bekerja dengan sangat berdedikasi dan bertanggungjawab atas pekerjaan mereka. “Mungkin tempat lain, saya tidak tahu,” ucapnya.
Selanjutnya Jamaludin pun menghimbau kepada teman - teman petugas PPSU. “Anggap teguran atau peringatan itu sebagai energi untuk bekerja lebih giat dan lebih semangat lagi. Buktikan dengan kerja. PPSU semangat!!!,” tandas Jamal.