Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Ini Kisah Tante Jahat Dari Pondok Aren Tangsel 

NS/RN | Minggu, 22 Agustus 2021
Ini Kisah Tante Jahat Dari Pondok Aren Tangsel 
Ilustrasi
-

RN - Balita berusia 4 tahun menjadi sasaran penganiayaan. Si pelaku diketahui adalah tentenya sendiri. 

Korban selama hampir satu tahun sering dipukul. Kasus ini pun terkuak saat pelaku membanting korban dan menjadi viral.

Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Angga Surya Saputra membenarkan insiden tersebut. Pelaku dijerat dengan Pasal 80 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak. 

BERITA TERKAIT :
Melalui Gebyar Posyandu, Kelurahan Penjaringan Ajak Orang Tua Balita Cegah Stunting
Cerai Dari Irwan, Tante Ernie Ngaku Ada Pelakor 

Polisi memastikan akan segera melakukan penahanan kepada tersangka. Pelaku dan korban diketahui memiliki hubungan tante dan keponakan. Korban sejak bayi tinggal bersama pelaku.

"Jadi itu yang ngerekam pembantunya karena tidak tega karena (korban) diperlakukan gitu terus. Oleh si pembantunya dikirimkan ke guru playgroup korban. Kemudian guru playgroup korban itu cerita ke orang kelurahan dan komunikasi dan melaporkan ke polres," ungkap Angga.

Pelaku ditangkap pada Jumat (20/8) sekitar pukul 23.00 WIB. Setelah pelaku ditangkap, polisi berfokus pada pemulihan fisik dan mental korban.

Korban saat ini dalam pendampingan pihak Polres Tangerang Selatan sebelum nantinya diserahkan kepada pihak keluarganya.

Sebelumya Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Imanudin mengaku, kalau pelaku mengaku telah satu tahun terakhir menganiaya korban.

"Berapa kalinya dia tidak ingat. Kurang-lebih sekitar setahun ke belakang. Kalau yang suapin korban nggak mau makan dipukul-pukul itu kurang-lebih setahun ke belakang," kata Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Angga Surya Saputra.

Menurut Angga, tindakan penganiayaan korban berupa pelaku membanting korban ke lantai telah terjadi dua kali.

"Itu terjadi tanggal 19 Juni dan satu lagi di bulan Juli kemarin," katanya.

Tindakan pelaku diketahui bermula dari video penganiayaannya terhadap korban yang viral di media sosial. Dalam video itu terlihat pelaku membanting korban sebanyak dua kali ke lantai.