Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Wakil Ketua DPRD DKI Minta Tender Ulang Pembangunan ITF Sunter Libatkan Swasta

RN/CR | Rabu, 30 Juni 2021
Wakil Ketua DPRD DKI Minta Tender Ulang Pembangunan ITF Sunter Libatkan Swasta
-Net
-

RN - Pembangunan intermediate treatment facility (ITF) Sunter, Jakarta Utara (Jakut) tidak boleh bebani APBD DKI. Mundurnya, Fortum Power Heat and Oy sebagai investor proyek ITF harus segera dibuka kembali tender secara terbuka.

Wakil Ketua DPRD DKI, Mohamad Taufik mendesak, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) segera lakukan tender ulang secara terbuka. Perusahaan plat merah itu tidak bisa langsung melakukan akuisisi perusahaan Jakarta Solusi Lestari (JSL) untuk melanjutkan ITF.

Sebab, politikus Partai Gerindra itu menjelaskan, anggaran pembangunan ITF cukup sebesar Rp5,2 triliun sehingga harus investasi perusahaan. "Biaya ini terlalu mahal. Kalau menggunakan uang Jakpro sama saja pakai APBD. Baik itu pinjaman atau Penyertaan Modal Daerah (PMD)," kata Taufik dalam keterangannya di DPRD DKI, Rabu (30/6). 

BERITA TERKAIT :
Hermanto Berani Bantah Ketua DPRD DKI, Gak Bahaya Ta?
Kelurahan Dapat Dana Jumbo, DPRD DKI Ngeri Lurah Banyak Masuk Bui 

Mundurnya perusahaan asing dari proyek pembangunan ITF, menurut Taufik, sebagai peruhaan plat merah mesti kreatif agar tidak membebani APBD. Karena itu, dia menyarankan, harus menggunakan skema investasi di pembangunan pengolahan sampah di Jakarta. "Iya itu, tender ulang. Banyak perusahaan yang ingin investasi di ITF," tegasnya.

Jika, Jakpro melakukan pinjaman uang untuk bengun ITF, Taufik mengaku, menolak rencana itu karena bakal bebani  APBD DKI. Dia menilai, angka Rp5,2 triliun terlalu mahal karena biaya pembangunan ITF hanya Rp3-4 triliun sudah sama tanah. 

"Saya bingun juga angka Rp5,2 triliun dari mana," tanya Taufik. "Saya tidak mau pembangunan ITF bebani APBD. Baik itu melalui skema pinjam uang atau dari PMD, karena sumbernya sama dari APBD. Nanti, tipping fee juga menggunakan APBD,”" tambah dia.

Dia mengungkapkan, menggunakan dana pinjaman untuk membangun ITF tetap saja pakai APBD sebagai pengganti atas pinjaman tersebut. "Jakpro jangan cari untung, lah. APBD lagi tak sehat jangan macam-macam dulu. Pakai skema investasi tak menggunakan APBD," tandasnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menugaskan Jakpro untuk membangun sejumlah ITF, salah satunya di Sunter. 

Penugasan itu tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 33 Tahun 2018 tentang Penugasan Lanjutan Kepada Perseroan Terbatas Jakpro dalam Penyelenggaraan Fasilitas Pengelolaan Sampah di Dalam Kota/ITF.

Pemprov DKI berencana membangun empat ITF untuk mengurangi ketergantungan pada tempat pembuangan sampah di Bantargebang, Kota Bekasi. 

Ditambah lagi dengan ITF Sunter sebagai pusatnya yang mampu mengurangi sampah sebanyak 2.200 ton per hari dan menghasilkan energi listrik sebesar 35 Megawatt. Fasilitas pengelolaan sampah tersebut nantinya dapat meminimalkan ketergantungan daerah terhadap Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di luar daerah

#ITF   #DPRD   #Tender